Banten Hits – Sepintas helm ciptaan Nadia Calista, Nirel Al Hamid, dan Anggi Pradipta, sama saja seperti helm full face biasa. Namun, bila dilihat lebih teliti ke dalam, pada bagian dalam helam terdapat rangkaian kabel mungil lengkap dengan rangkaian wireless dan juga cooling fan.
Ya, inilah helm pintar atau helmpin buatan tiga siswi cantik asal SMA Dharma Karya UT, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
“Jadi, dalam satu helm ini bisa berbagai fungsi. Seperti sensor anti ngantuk, sensor klik, cooling fan, dan juga wireless untuk komunikasi antara si pengemudi motor dengan yang diboncengnya,” tutur Nirel saat ditemui di ajang Teknologi Tepat Guna Tingkat Kota Tangsel, di Mal Teras Kota Serpong, Kamis (31/3/2016).
Nirel menjelaskan, untuk sensor anti ngantuk sendiri alatnya akan mengidentifikasi bila gerakan dagu sang pengendara turun naik seperti orang mengantuk. Sehingga, bila gerakan kepala sudah terlalu sering, alarm yang dipasang di dalam helm bagian telinga, akan berbunyi kencang.
“Kalau terlalu kencang, volumenya bisa dikecilkan,” kata Nirel.
Kemudian bicara soal sensor klik, jika pengait pada helm belum berbunyi ‘klik’ maka lampu yang dipasang tepat di atas mata bagian helm, belum akan akan menyala sampai kaitan benar-benar berbunyi ‘klik’.
Helmpin yang dilengkapi cooling fan ini akan otomatis mengetahui bila suhu udara di helm full face sudah sangat panas. Kipas mungil yang biasa diaplikasikan untuk pendingin CPU komputer, akan menyala sendiri.
“Terakhir, kami juga melengkapi helm ini dengan wireless komunikasi antara pengemudi dan yang dibonceng. Jadi kalau mau ngobrol, enggak usah buka helm, cukup berkomunikasi di dalam helm saja sudah terdengar,” papar Nirel yang butuh waktu tiga bulan untuk menciptakan helm pintar ini.
Bila hujan deras, semua aplikasi canggih di helm ini ternyata dilapisi waterprove atau tahan air. Jadi tidak perlu khawatir akan konslet lantaran terkena air.
Tak hanya Helmpin, ada pula ciptaan siswa lain Inkubator Mobile yang diperuntukan untuk ibu melahirkan dengan keadaan prematur. Ada lagi CPU mini, topi berkantung plastik, dan sebanyak 50 temuan lainnya.(Nda)
