Banten Hits – Tak bisa dipungkiri, calon yang akan maju dalam Pilkada akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Sebut saja, biaya kampanye, saksi hingga jika calon tersebut menggunakan praktek money politic alias politik uang.
“Mau maju tidak gratis ada harganya dan biaya akan besar,” kata Ketua Bawaslu Banten Pramnono U Tantowi, dalam sebuah seminar yang bertajik “Potensi Pembajakan APBD oleh Kandidat Pilgub Banten 2017” yang diadakan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Selasa (12/4/2016).
Menurutnya, episentrum korupsi sangat mungkin terjadi pada tiga aspek. Diantaranya,, saat sesorang duduk dalam singgasana kekuasaan, mempunyai akses mengelola anggaran yang besar, dan ada Sumber Daya Alam (SDA) yang besar.
Kata Pramono, jelang Pilgub dengan berbagai agenda dan kepentingan politiknya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan sangat rawan diselewengkan.
“Karena, antara parlemen dan eksekutif bertemu di ‘angka’ atau yang disebut dengan bancakan APBD. Pintunya, ada di hibah dan bansos,” ungkapnya.
Selain Pramono, seminar yang digelar di gedung B Untirta tersebut menghadirkan nara sumber lain yakni Usep Hasan Sadikin perwakilan Perkumpulan Isu untuk Demokrasi (Perludem).(Nda)