Dewi Indriati Rano: Peringatan Hari Kartini Bukan Seremonial

Date:

Banten Hits – Dewi Indriati Rano selaku Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten mengungkapkan peringatan Hari Kartini perlu direfleksikan bersama, bahwa peringatan atas pahlawan bukan sekadar seremonial belaka dengan symbol-simbol penghormatan tanpa nilai. 

“Tapi justru yang terpenting adalah bisa mengambil keteladanan sosok pahlawan yang kita hormati ini,” kata Dewi seperti dilansir siaran pers Humas dan Protokoler Pemprov Banten.

Puuncak peringatan Hari Kartini Tingkat Provinsi Banten Tahun 2016, digelar di Pendopo Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis (21/04/2016).

Menurut Dewi, popularitas Kartini sebagai pencetus gerakan emansipasi wanita di Nusantara, hingga saat ini masih relevan dibicarakan. Sosok Kartini merupakan sosok simbolis seorang yang terkekang lemah dalam tradisi dan lingkungan yang kurang memungkinkan wanita mengambil peran dan kesetaraan. 

“Sehingga ketokohan Kartini bisa diambil contoh semangat untuk mengubah nasib kesetaraan dan emansipasi,” ujarnya.

Emansipasi wanita, ucap Dewi, kerap disalahartikan oleh sebagian wanita, yaitu dengan mengejar karir setinggi langit, kesetaraan gender yang kebablasan, bahkan dengan mengorbankan kodratnya sebagai wanita. 

“Maka dari itu dalam memperingati Hari Kartini, yang kita harapkan tentu semangat Kartini dan perintis kesetaraan gender menjadi teladan bagi wanita di Indonesia. Namun yang harus kita ingat bahwa dalam memperjuangkan kesetaraan gender tidak melupakan kodratnya sebagai wanita,” tegasnya.

Sementara itu arahan Gubernur Banten Rano Karno yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Banten mengatakan, peringatan Hari Kartini ini merupakan manifestasi serta  apreasiasi terhadap nilai–nilai luhur sekaligus kewajiban antara kaum laki – laki dan perempuan dalam semua bidang kehidupan.

“Satu hal yang penting dalam memperingati Hari Kartini adalah bagaimana kita menggali semangat Raden Ajeng Kartini, guna lebih berperan secara maksimal untuk mensukseskan pembangunan sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan masing masing,” ungkap Ranta.

Pada hakekatnya, menurut Ranta, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Sehingga mewujudkan kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilakukan dengan pemberdayaan keluarga.

“Berkaitan dengan itu, kiranya penting bagi kita untuk memberikan perhatian yang semakin besar kepada peningkatan kesejahteraan keluarga, perhatian yang besar harus kita berikan kepada peningkatan peran ibu bagi keluarga dalam memberikan perlindungan atau pengayoman kepada anak anak dalam satu keluarga,” jelasnya.

Setelah acara peringatan Hari Kartini selesai dilaksanakan, diadakan pula seminar yang menghadirkan narasumber Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Aries Merdeka Sirait. Seminar tersebut mengambil tema “Peran Ibu Memutus Rantai Kekerasan Terhadap Anak”.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran 2024, Al Muktabar Kebut Persiapan Musrembang

Berita Banten - Hari pertama kerja usai Libur Lebaran...

Stabilitas Banten Kuat hingga Membantu Stabilitas Nasional, Karena Apa?

Berita Banten - Stabilitas di Wilayah Provinsi Banten sejauh...

BPK Apresiasi Pemprov Banten Jadi yang Pertama Serahkan LKPD 2023

Berita Banten - Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten menjadi...