Banten Hits – Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi menilai Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) merupakan aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang eksistensinya harus terus dipertahankan. Keberadaan organiasi kemahasiswaan ini diharapkan membawa perubahan untuk Kabupaten Lebak.
Menurut Ade, dengan kepengurusan yang baru, Kumala harus mampu lebih semangat, terutama berinovasi dan mempunyai ide kreatif untuk membawa perubahan bagi Kabupaten Lebak yang kini tengah melakukan percepatan pembangunan.
“Kumala itu aset Pemerintah yang disiapakan untuk menjadi pemimpin-pemimpin di Lebak,” kata Wabup Ade, di sela-sela pelantikan pengurus Kumala, kemarin.
Mantan Ketua DPRD Lebak ini menyatakan, Pemkab Lebak tak pernah alergi terhadap kritik yang disuarakan oleh elemen masyarakat maupun mahasiswa. Ade menilai, kritik tersebut merupakan masukan bagi Pemerintah Daerah.
“Saya tidak alergi terhadap mahasiswa yang demonstrasi, malah saya bangga karena demo itu salah satu cara mengingatan kami sebagai pemimpinan yang sedang berusaha memajukan Lebak,” ujarnya.
Ade pun mengingatkan, sebagai organisasi yang didalamnya tempat berkumpul para intelektual, Kumala harus bisa memberikan solusi dan mempersiapkan diri bagi Kabupaten terluas di Provinsi Banten tersebut.
“Bisa dimulai menjadi Kepala Desa, atau nanti siap menggantikan posisi saya sebagai kepala daerah,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Koordinator Kumala periode 2016-2018, Imam Nurhakim menyatakan, Kumala siap menjadi mitra Pemerintah dengan tidak melupakan sikap kritis terhadap kebijakan Pemerintah.
“Kumala selalu menjadi mitra Pemerintah yang kritis. PR kita adalah berbuat dengan karya yang nyata dan memberikan solusi untuk kemajuan Lebak. Program yang nantinya kami buat, tak hanya mengacu kepada visi misi Kumala, tetapi juga kepada visi misi Kabupaten Lebak,” paparnya.(Nda)
