Pedalaman Panggarangan Lebak Tak Tersentuh Pembangunan

Date:

Banten Hits – Jalur tembus Serdang-Bantarkidang di kawasan pedalaman Panggarangan, Kabupaten Lebak, tak pernah tersentuh pembangunan. Padahal, warga setempat sangat menginginkan punya akses jalan dan jembatan penyeberangan yang layak, setidaknya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Ujang (35), salah seorang warga Bantarkidang, Desa Gunung Gede, mengaku selama ini daerahnya belum sekalipun terjamah oleh program pembangunan jalan dan jembatan. Kondisi tersebut membuat warga di daerah itu terisolir sehingga warga tak bisa bepergian, walaupun ke kota kecamatan.

“Coba saja lihat, jalur jalan di sini nampak masih tanah semua. Belum terlihat dibatu apalagi diaspal. Jika musim hujan kendaraan roda dua pun susah melewatinya. Sekarang kami hanya butuh kepedulian pemerintah untuk memperhatikan akses pembangunan jalan di kawasan kami,” kata Ujang kepada Banten Hits lewat telepon seluler belum lama ini.

Pernyataan senada dikatakan Suwarna (43), salah seorang guru olahraga yang mengajar di kawasan pedalaman Desa Gunung Gede. Menurutnya, akses jembatan pada kali dan sungai di kawaasan tersebut sangat langka dijumpai. Padahal, setiap kampung di daerah itu selalu dibatasi dengan kali atau sungai besar.

“Jika kami akan pergi ke kampung tetangga, terpaksa harus menyeberang sungai, termasuk anak sekolah pun setiap hari selalu menyeberangi kali ke Kampung Bantarkidang karena di sana hanya ada satu sekolah dasar yaitu di Bantarkidang,” jelas guru SDN 02 Gunung Gede ini.

Menurut Suwarna, sekolah tempatnya mengajar itu dihuni para siswa dari empat Kampung terpencil, yaitu Leuwi Jengkol, Cikacapi, Bantarkidang dan Cibeber. Seluruh siswa setiap hari haris menyeberangi kali yang arusnya deras. 

“Ya, minimal kami butuh dibangunkan jembatan gantung untuk akses warga antar kampung, khususnya bagi anak-anak sekolah di sini pak,” ujarnya.

Kawasan Serdang-Bantarkidang tersebut berada di perbukitan Gunung Gede, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. Jarak terdekat ke kota Kecamatan Panggrangan sekitar 40 kilometer. Perkampungan di pedalaman tersebut sangat padat. Rata-rata penduduk bertani dan berladang. 

Desa tersebut sedikitnya dihuni oleh lebih dari sepuluh perkampungan yang terisolir karena kelangkaan akses jalan dan jembatan. Selain terbentur akses transportasi karena tak pernah dibangun, kawasan itu juga minim jembatan penyeberangan.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...