Banten Hits – Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Banten menangkap dua nelayan yang mencari ikan di Perairan Tamanjaya, Kecamatan Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Dua nelayan berinisial AL (35) dan AP (26) ini diamankan lantaran menggunakan bahan peledak (handak) untuk mencari ikan di perairan tersebut. Kedua nelayan tersebut diketahui memperoleh bom ikan tersebut dari tangan IC yang saat ini masih buron.
“Kedua tersangka kita tangkap di atas bagan. Kita mendapat laporan dari HNSI Lebak tentang aktifitas menangkap ikan yang menggunakan bahan peledak,” ungkap Kasubdit Penegakan Hukum Polair Polda Banten, AKBP Noman Tri Sapto, kemarin.
Dari tangan kedua nelayan, Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 5 buah sumbu peledak atau kip, 550 kilogram bahan peledak siap pakai berbentuk bubuk.
“Barang bukti berupa bahan peledak racikan kita sudah kirim ke laboratorium forensik Mabes Polri,” jelas Noman.
Kini, pihaknya tengah memburu IC sebagai penjual bahan peledak racikan kepada nelayan.
“IC ini mencampur berbagai bahan kimia, yang sebagian adalah campuran dari pupuk. IC berperan sebagai peracik dan penjual bom,” ucap Norman.
Norman menjelaskan, penggunaan bahan peledak akan mengakibatkan rusaknya ekosistem biota laut. Keduanya, bakal dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Penyalahgunaan Bahan Peledak, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.
“Bahan peledak racikan ini sangat berbahaya dan tidak stabil, ukuran kecil saja bisa memiliki radius ledakan 10 meter. Karena potensi yang besar itu, bisa menyebabkan rusaknya biota laut,” terangnya.(Nda)
