Banten Hits – Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) STIE Bina Bangsa menolak kampus mereka dijadikan ajang kampanye oleh bakal calon Gubernur Banten.
Penolakan tersebut merupakan buntut dari diselenggarakannya Festival Bina Bangsa yang menyajikan aksi dan kreativitas para mahasiswa, Sabtu (28/5/2016). Pasalnya, di sela-sela acara bakal calon Gubernur Banten Andika Hazrumy hadir dan diperkenalkan oleh rektor kampus.
Sebagai bentuk kekecewaan, mahasiswa membakar ratusan kalender bergambar anak dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang dipenjara karena terbukti terlibat suap dalam sengketa Pilkada.
“Tiba-tiba hadir Andika Hazrumy yang kemudian diperkenalkan oleh rektor kami (Furtasan Ali-red) sebagai bakal calon Gubernur Banten. Kemudian ada juga pembagian gelang, topi, stiker dan kalender bergambar dirinya,” kata Ketua BEM STIE Bina Bangsa, Syarifudin Saputra, kepada awak media, kemarin.
Syarifudin menegaskan, dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu menyebutkan, tempat ibadah, kantor Pemerintahan dan lembaga dilarang dijadikan ajang berpolitik.
“Siapapun itu, kami menolak kampus ini dijadikan ajang pencitraan calon dan sosialisasi calon,” tegasnya.
Mahasiswa juga mengecam sikap Furtasan Ali Yusuf, yang juga anggota DPRD Kota Serang, yang kerap menjadikan kampus sebagai tempat reses anggota DPRD.
“Kami minta kampus netral dari aktivitas politik praktis menjelang Pilgub Banten 2017 mendatang,” serunya.(Nda)