Banten Hits – Setelah menemukan daging ayam berformalin di Pasar Pagebangan, tim gabungan kembali menemukan zat berbahaya lainnya di sejumlah bumbu dapur yang dijual pedagang di Pasar Baru Merak, Cilegon.
Sidak yang dilakukan tim dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Perikanan dan Kelautan (Dispera), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta aparat Kepolisian terhadap para pedagang di pasar tersebut, hasilnya cukup mencengangkan.
BACA: Daging Ayam Berformalin Ditemukan di Pasar Pagebangan Cilegon
Pasalnya, dari 16 sampel makanan dan bumbu dapur yang dijual dari 10 lapak pedagang, 9 diantaranya mengandung zat yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. Tercatat ada dua zat yang terkandung di dalam 9 bahan makanan dan bumbu dapur tersebut, diantaranya formalin dan Rhodamin B alias pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas.
Pelaksana Seksi Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon Lina Andriyana menjelaskan, kandungn formalin dan Rhodamin B sangat berbahaya lantaran bisa memicu gangguan ginjal dan kanker.
“Hasil temuan ini akan kita serahkan ke UPTD Pasar Baru Merak untuk segera ditindak lanjuti. Kita tidak mau makanan dan bumbu dapur ini dijual bebas di pasaran,” katanya.
Dari data yang berhasil diperoleh Banten Hits, kandungan Rhodamin B terdapat pada cabai merah giling halus, cabai merah giling kasar, cendil atau mutiara, bumbung kunyit, cendil atau mutiara campur. Sementara, formalin ditemukan pada ikan tongkol dan tahu goreng.
Untuk diketahui, Rhodamin B merupakan zat yang dilarang penggunaannya pada makanan. Larangan tersebut tertuang melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor: 239/Menkes/Per/V/85.(Nda)
