Gas 3 Kg di Kabupaten Lebak Langka, Harga Tembus Rp 35 Ribu

Date:

Banten Hits – Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di wilayah selatan Kabupaten Lebak menjerit, karena harga tabung gas 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir mencapai Rp 35.000 per tabung. Bukan hanya itu, gas elpiji yang dikenal dengan sebutan si melon itu juga sulit ditemukan atau langka.

Rahmawati (41) Seorang IRT di Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah mengatakan, dalam beberapa pekan ini sulit memeroleh elpiji 3 kilogram. Bahkan kemarin, dia harus membelinya ke luar kecamatan hingga ke Kecamatan Malingping.

“Masih mending mahal juga ada. Daripada sekarang sudah mahal sulit memperolehnya. Kalau hari ini harga tabung gas di sekitaran Kecamatan Bayah berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000,” kata Rahmawati kepada Banten Hits, Rabu (22/6/2016).

Senada dikatakan IRT lainnya di Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Nurhikmah (31) . Saat ini, dia bisa mendapatkan gas tersebut harus menempuh perjalanan puluhan kilometer karena harus pergi ke Kecamatan Malingping.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah menertibkan kenaikan elpiji tiga kilogram tersebut.

“Tentunya kami sangat keberatan dengan harga sebesar itu, tetapi mau bagaimana lagi daripada harus nyari kayu bakar. Harga sebesar itu sangat jauh dengan HET semestinya yang wajar lah pedagang/pengecer menjual elpiji kemasan tiga kilogram ketingkat pembeli Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per tabung,” ujarnya.

Ia juga mendesak pemerintah untuk melakukan langkah-langkah dan upaya agar persoalan gas dalam tabung 3 kilogram tidak melambung sekarang ini.

“Ya memang pada bulan Ramadan ini pemakaian tabung gas tersebut meningkat, tapi yang membuat kami heran kok separah itu hingga menjadi pemicu meroketnya harga hingga mencapai Rp 30.000. Karena itu, kami juga meminta aparat berwenang tidak tinggal diam. Jika perlu setiap hari dilakukan sidak untuk memantau perkembangan harganya. Sebab, gas tersebut disubsidi oleh pemerintah,” tuturnya.

Menurut dia, seharusnya pihak berwenang memberikan sanksi tegas kepada distributor, pangkalan atau pengecer yang telah menaikkan harga tabung.

“Tabung gas 3 kilogram itu kan disubsidi oleh pemerintah, seharusnya ada penertiban kepada siapapun yang menjual dengan harga melambung. kira, OP tidak akan berdampak cukup baik jika pemerintah membiarkan pengusaha/pedagang, pengecer/kios bisa dengan bebas menaikkan harganya,” ucapnya.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan, saat ini kebutuhan pasokan gas elpiji tiga kilogram untuk masyarakat tujuh juta tabung. Akan tetapi, kuota yang diberikan oleh PT Pertamina, baru enam juta tabung atau 18 matrik ton.

“Kami berharap Pertamina dapat merealisasikan penambahan kuota elpiji itu, sehingga kelangkaan dan melambungnya harga tabung tersebut dapat teratasi,” katanya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...