Masyarakat Tak Perlu Khawatir Peredaran Vaksin Palsu, Begini Penjelasan Kemenkes

Date:

Banten Hits – Bareskrim Mabes Polri membongkar produksi vaksin palsu di sebuah pabrik, di Perumahan Puri Bintaro Hijau, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (21/6/2016) sore.

Pabrik tersebut memproduksi dan mendistribusikan vaksin Tetanus, BCG, Campak dan Polio palsu.

BACA JUGA: Vaksin Palsu di Tangerang Selatan Beredar di Jabodetabek

Penyidik Mabes Polri menemukan peredaran vaksi palsu tersebut di  Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Tak ayal, terbongkarnya vaksin palsu tersebut membuat masyarakat terutama kalangan ibu yang mempunyai bayi dan balita khawatir jika vaksin yang selama ini diberikan kepada buah hatinya merupakan satu dari sekian vaksin palsu yang diedarkan para pelaku.

Terkait dengan hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan agar masyarakat tidak terlalu mengkahawatirkannya. Meski demikian, peredaran vaksin palsu ini tetap diwaspadai oleh masyarakat.

Ada 7 alasan yang dikemukanan Kemenkes mengapa masyarakat tidak harus was-was dengan peredaran vaksin palsu itu. Berikut 7 alasan yang dikemukakan Kemenkes melalui akun Twitter resmi @Kemenkes RI:

1. Jika anak anda mendapatkan imunisasi di Posyandi, Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah, vaksin disediakan langsung dari produsen dan distributor resmi, Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya.

2. Jika anak anda mengikuti program Pemerintah yaitu Imunisasi Dasar Lengkap diantaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG; pengadaannya oleh Pemerintah didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga ke fasyankes. Jadi dijamin asli, manfaat dan keamanannya.

3. Jika peserta JKN dan melakukan imunisasi dasar misalnya Vaksin BCG, Hepatitis dan e-calalog dari produsen dan distributor resmi, jadi asli dan aman.

4. Ikuti program imunisasi ulang seperti DPT, Polio, Campak. Tanpa adanya vaksin palsu, imunisasi ini disarankan (harus) diulang. Jadi bagi yang khawatir, ikuti saja imunisasi di Posyandu dan Puskesmas.

5. Diduga peredaran vaksi palsu tidak lebih dari 1% di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Ini relatif kecil secara jumlah vaksin yang beredar dan wilayah seberannya.

6. Dikabarkan isi vaksi palsu itu campuran antara cairan infus dan gentacimin (obat antibiotik) dan setiap imunisasi dosisnya 0,5 CC. Dilihat dari isi dan jumlahnya, vaksi palsu ini dampaknya relatif tidak membahayakan.

7. Karena vaksin palsu dibuat dengan cara yang tidak baik, maka kemungkinan timbulkan infeksi.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...