Banten Hits – Walikota Tangerang Arief R Wismansyah dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany memastikan, tak ada vaksin palsu yang beredar di wilayahnya.
Kepastian tersebut, setelah keduanya melakukan sidak ke RSUD, Puskesmas, Posyandu, hingga ke sejumlah rumah sakit swasta.
“Sejak kabar tersebut beredar, Dinas Kesehatan dan BPOM langsung sidak ke RSUD, Puskesmas, Posyandu, sampai ke rumah sakit swasta, semuanya negatif dari peredaran vaksin palsu,” tutur Arief, Kamis (30/6/2016).
Dia mengaku, baik RSUD, Puskesmas dan Posyandu yang berada pada kewenangan Pemerintahan, pengadaan obat-obatan termasuk vaksin berasal dari hasil lelang. Jadi menurutnya, tidak mungkin vaksin palsu yang diproduksi satu orang, lalu dipasarkan oleh seorang juga dengan cara door to door bisa beredar di rumah sakit plat merah atau rumah sakit besar.
“Kalau rumah sakit umum, Puskesmas sampai ke Posyandu pengadaan obat dan vaksinnya langsung dengan cara lelang. Dan itu semua pakai Biofarma, tidak mungkin ada yang palsu,” ujar Arief.
Namun masalahnya saat ini adalah, semenjak kabar mengenai vaksin palsu tersebut beredar, banyak kaum ibu yang enggan memvaksin anaknya.
“Misalnya sudah masuk jadwalnya, mereka malah enggak mau, karena takut vaksinnya palsu,” ungkap Arief.
Hal serupa juga terjadi di Tangerang Selatan. Setelah memastikan tak ada vaksin palsu yang beredar, Airin meminta kader Posyandu untuk semakin gencar mensosialisasikan pentingnya membawa balita untuk divaksin.
“Kita punya lebih dari 5 ribu kader Posyandu, kalau lihat dari karakter kader yang ulet, saya yakin masalah ini tidak jadi besar dan berlarut-larut,” terang Airin, saat ditemui di Serpong.
Dia pun mengingatkan kepada kaum ibu, bila memang tidak yakin dengan vaksin yang sudah diberikan kepada anaknya, silahkan memvaksin ulang ke RSUD, Posyandu, ataupun Puskesmas terdekat.
“Silahkan memvaksin ulang, saya juga lakukan itu pada kedua anak saya. Tapi bukan karena vaksin palsu ya, memang untuk meningkatkan daya imun anak,” katanya.(Nda)
