Banten Hits – Aksi menuntut copot Sekda Lebak Dede Jaelani yang sebelumnya disebut telah menyelundupkan anggaran pembelian mobil Mitsubishi Pajero Sport antiklimaks. Polemik soal dugaan pelanggaran konstitusi itu meredup. DPRD Lebak yang semula kencang, mulai melempem seperti kerupuk kena angin.
Saat desakan terhadap Dede Jaelani melemah, ormas Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Lebak menyerang balik dengan mengeluarkan ultimatum akan menggelar demo tandingan jika aksi demonstrasi menuntut pecat mundur Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak masih akan digelar oleh kubu kontra kebijakan pembelian Pajero Sport.
“Dede Jaelani ini kader kami. Dan dia disudutkan. Sebenarnya kalau pun pengadaan mobil dinas itu melanggar aturan, seharusnya bukan Sskda yang disudutkan,” kata Ketua Pemuda Pancasila Lebak Welly Suntara kepada Banten Hits, Selasa (26/7/2016).
Menurut Welly, pihaknya tidak menerima masyarakat yang kerap menyudutkan kadernya tersebut karena sebenarnya pembelian mobdin tersebut anggarannya sudah diketahui DPRD Lebak.
“Aksi unjuk rasa yang belakangan ini dilakukan element masyaraka itu tidak fair dan fitnah, terlihat ada kepentingan politik,” ungkapnya.
“Kalau ada yang aksi lagi, kami siap membela sekda dan berada pada garda terdepan. Kami tidak mau kader kami diusik dengan kesalahan yang tidak jelas,” tambahnya.
Dukungan terhadap Dede Jaelani juga sebelumnya disuarakan AM Erwin Komara Sukma, mantan anggota DPRD Lebak dari Partai Demokrat. Dia menyebut ada muatan politis dalam desakan tersebut.
BACA JUGA: Tak Rasional, Desakan Copot Sekda Lebak Dinilai Politis
“Desakan pencopotan itu sangat tidak rasional, ada unsur politis di situ. Dasarnya itu apa, hanya soal pengadaaan Pajero?. Kalau itu dasarnya, sangat jelas politisnya untuk menjatuhkan Sekda. Kalau ada yang menginginkan Sekda dicopot, atau kalau memang ada yang mau jadi Sekda bilang saja terang-terangan, tidak usah bawa-bawa Pajero,” kata Erwin kepada Banten Hits, Kamis (14/7/2016).(Rus)
