Seraya menengadahkan tangan
Komat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah
Semerdu lagu sendu
bibir berlari menjatuhkan harapan
Terbaring di tanah ratapan yang selalu basah
oleh air mata yang tak henti bercerita
Sesekali, anjing-anjing kampung mengendus jejak derita
Meraung-raungkan kesakitan
sebising sirene mobil jenazah penanda air mata
Segudang abjad dan setumpuk atlas, sebenarnya sudah ada
disimpan di balik kursi yang berada di sudut istana
Lantas, mengapa harus menunggu
sampai tanah menjadi basah
Bukankah ensiklopedi dunia harus segera dibagikan
Salah satu anjing menjawab
“Tunggu, wartawan televisi dan koran pagi belum datang”
Anjing lain ikut menambahkan
“Agar saku celana kami pun, ikut basah”
Anjing di sudut lain ikut berbisik
“Ingat, harus sama rata”
Selaksa kata harus segera beranjak
dari kegelisahan yang seharusnya tumpah di atas sajadah
2016
Penulis adalah: Muhamad Seftia Permana (Vjay)