Banten Hits – Harjoko alias Ajo guru ngaji yang diduga mencabuli empat anak di bawah umur, di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang bisa menghirup udara bebas setelah Polres Metro Tangerang Kota menetapkan statusnya sebagai tahanan kota.
Terkait penetapan Ajo sebagai tahanan kota, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten langsung bereaksi keras. Lembaga yang dinahkodai Iip Syarifudin ini mengecam keras jika Polisi menetapkan predator anak tersebut sebagai tahanan kota.
BACA: Korban Guru Ngaji Cabul di Karawaci Sudah Empat Anak
“Di mata hukum, tidak ada pengecualian bagi semua rakyat Indonesia. Apalagi, ini adalah predator anak, perusak masa depan anak,” tegas Iip, kepada Banten Hits, Selasa (2/8/2016)
Menurutnya, dalam melaksanakan tupoksinya, penyidik yang memeriksa perkara tersebut wajib mengutamakan upaya perlindungan terhadap anak.
“Polisi berkewajiban melihat aspek perlindungan anak, apalagi kalau memang terbukti dan keterangan saksi sudah menguatkan,” katanya.
Status tahanan kota terhadap para pelaku pencabulan anak tidak layak diberikan lantaran sudah meresahkan masyarakat.
“Saya mengecam keras kalau status itu diberikan,” tutupnya.
Namun, meski diakui soal status terhadap Ajo. Polres Metro Tangerang Kota menyatakan, status tersebut tak jadi diberikan kepada pelaku. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Irman Sugema memastikan, Ajo akan mendekam di balik jeruji besi.
BACA: Polrestro Tangerang Ditekan Ormas, Guru Ngaji Cabul Dilepas?
Pelaku yang berinisial HJ, ditahan di sel tahanan (Polrestro Tangerang Kota), tidak jadi tahanan kota,” ungkap Irman saat dihubungi Banten Hits, Minggu (31/7/2016) malam.(Nda)
