Banten Hits – Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan bantuan bagi siapapun yang terlibat dalam upaya percepatan pembangunan di Kabupaten Lebak, salah satunya bagi guru dalam program Maghrib Mengaji.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengaku kecewa jika benar ada beberapa oknum kepala desa yang dengan sengaja mengajukan bantuan tersebut dengan data yang tidak valid.
“Kita segera evaluasi lagi soal bantuan tersebut,” kata Iti, belum lama ini.
Menurutnya, Pemkab juga tidak ingin memberikan bantuan jika tidak benar-benar sampai kepada penerima mengingat hal itu juga bisa berisiko untuk pemerintah.
“Insentif itu kan untuk mewujudkan Lebak Cerdas yang berkarakter, jadi jika benar terindikasi adanya fiktif kita segera lakukan verifikasi ulang,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah daerah menggelontorkan bantuan insentif untuk setiap guru Maghrib Mengaji di Kabupaten Lebak. Bantuan dengan besar anggaran setiap guru berkisar Rp 250 ribu di Ddesa Karyajaya, Kecamatan Cimarga, ddiduga fiktif.
Informasi diperoleh Banten Hits, 14 guru ngaji yang diajukan Desa Karya Jaya untuk mendapatkan bantuan insentif tersebut sebagian besar tidak berada di desa tersebut.
“Yang saya tahu untuk nama Asmawi di Kampung Jati Masigit, Mailin Kampung Cinompo, Burhan Kampung Ciletik dan Sayuti Kampung Belahaji itu tidak ada, dan tidak ada guru Maghrib Mengaji yang mendapatkan bantuan,” ujar seorang sumber yang minta identitasnya dirahasiakan. (Rus)