Banten Hits – Banjir bandang melanda kawasan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9/2016) dini hari. Tercatat korban meninggal dunia akibat banjir terparah dalam sejarah di Garut sampai 23 orang. Selain korban jiwa, banjir juga membuat hunian warga porak poranda.
Meski lokasi bencana jauh dari Tangerang, namun kabar duka itu menjadi alert bagi anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang. Mereka refleks bergerak, menghimpun informasi kemudian membuka posko dan mengirim tim kemanusiaan ke lokasi bencana.
“Kami langsung turun ke lokasi bencana membantu pencarian korban hilang dan akan segera mengirimkan bantuan,” kata Ketua Mapala UNIS Tangerang Ahmad Faisal Azizi saat dihubungi Banten Hits lewat telepon selulernya, Kamis (22/9/2016)
Dijelaskan Faisal, posko akan dibuka di lokasi bencana dan di kampus UNIS Tangerang.
“Posko di lokasi bencana difokuskan untuk membantu petugas mengevakuasi korban dan menyediakan logistik untuk para korban bencana. Sementara posko di kampus UNIS Tangerang difokuskan untuk menghimpun bantuan masyarakat di Tangerang untuk didistribusikan ke korban,” terangnya.
“Terdapat satu tim yang diterjunkan, di mana di dalamnya terdapat lima anggota yang seluruhnya sudah dibekali untuk memprioritaskan pencarian korban yang belum ditemukan,” lanjutnya.
Untuk posko yang didirikan di kampus UNIS Tangerang, kata Faisal, Mapala telah berkoordinasi dengan pihak kampus untuk penggalangan dana berupa uang dan logistik yang dibutuhkan oleh korban.
“Kita koordinasi dengan pihak kampus. (Saat ini) sedang dilakukan penggalangan dana kepada warga kampus dan warga sekitar kampus,” terangnya.
“Yang paling kita butuhkan sandang dan pangan untuk para korban yang saat ini sedang dalam pengungsian,” sambungnya.
Faisal berharap, bantuan dari Tim Mapala UNIS dapat membantu mempercepat pencarian korban yang belum ditemukan dan meringankan beban dari para korban yang kehilangan tempat tinggal, sanak saudara, maupun Keluarga.(Rus)
