Banten Hits – Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menilai perlu ada sinergitas antara pemerintah daerah dan sejumlah pihak terkait untuk memberantas buta aksara di Provinsi Banten yang masih terbilang tinggi.
Hal tersebut disuarakan mahasiswa saat menggelar unjuk rasa di depan kampus mereka, di Jalan Raya Jakarta Km 4, Kecamatan/Kota Serang, Jumat (30/9/2016). Aksi tersebut juga dalam memperingati Hari Aksara Internasional (International Literacy Day).
“Padahal anggaran yang dikucurkan oleh Pemprov Banten untuk mengentaskan buta aksara mencapai Rp5 Miliar, tapi nyatanya sekitar 51.000 warga banten masih buta aksara,” kata korlap aksi Sidik Leo. D.
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB IV tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara sudah menyatakan, setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
“Itu artinya, seluruh warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak secara merata,” ujar Leo.
Seharusnya, melalui berbagai program, Keaksaraan Fungsional (KF), Taman Baca Masyarakat (TBM), bisa membantu dalam menekan angka buta aksara.
“Tapi harus diingat pula, mewujudkan pendidikan yang bermutu juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat,” pesan Leo.(Nda)