Banten Hits – Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Pandeglang kini tengah diselimuti kegelisahan. Bagaimana tidak, Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) tahun 2016 yang seharusnya cair pada bulan Agustus, hingga kini tak kunjung mereka terima.
Padahal, BOP Rp600 ribu per siswa yang berasal dari Kementerian Pendidikan itulah yang menjadi andalan untuk keberlangsungan PAUD.
“Saya dapat informasi, pas mau idul fitri kabupaten lain sudah cair. Cuma Pandeglang saja yang belum. Sudah pada gelisah semuanya, termasuk para guru,” kata pengelola Paud Ahmad Dahlan Evni, Selasa (4/10/2016).
Lantaran tidak ada kejelasan kapan dana tersebut cair, PAUD yang berlokasi di Kampung Jabing, Desa Bojongmanik, Kecamatan Sindangresmi itu pun tak bisa berbuat banyak
“Kenapa sekarang kita pada gelisah. Karena, sebelum ada BOP, kita swadaya dari BP3, semua ditanggung BP3, dan orang tua pro aktif bayar. Guru juga tidak menuntut untuk dibayar, tapi karena sekarang ada BOP, semuanya dibebankan ke situ,” ujarnya.
“Proses pembelajaran mandek. Kadang ada ketidakpercayaan dari mereka (guru-red) kepada pengelola. Mungkin saja mereka beranggapan diambil sama pengelola,” kata Evni.
Hal yang sama juga diutarakan pengelola Imas Masitoh, Paud Ibtikhory Tangkil Sari, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu. Imas mendapat informasi jika tak kunjung cairnya BOP dikarenakan berbarengan dengan keberangkatan bupati Irna Narulita pergi umroh, dan setelah lebaran fokus memberikan bantuan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Pas bulan puasa kata pak Kabid (Paudni) waktu di Carita, bupatinya lagi umroh, dan setelah lebaran katanya fokus ngurusin madrasah yang dapat bantuan, kalau sekarang enggak tahu kenadalanya apa,” kata Imas.
Para pengelola PAUD mengharapkan adanya kejelasan agar BOP tersebut bisa secepatnya dicairkan. Hal ini tak lain untuk kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di masing masing Paud.(Nda)
