Banten Hits – Ratusan massa mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengepung gedung Rektorat Untirta, Jalan Raya Jakarta, KM 4, Kota Serang, Rabu (5/10/2016).
Aksi massa KBM Untirta ini berlangsung tertib. Mereka duduk berbaris mendengarkan orasi di halaman gedung Rektorat Untirta. Di antara barisan massa, asap hitam pekat mengepul dari ban yang dibakar di tengah halaman. Sebuah spanduk bertuliskan “Untirta Melawan; Tolak Kapitalisasi Pendidikan” terbentang menjadi latar panggung orator.
Presiden Mahasiswa Untirta Ayu Eka Lestari mengatakan, aksi massa mahasiswa KBM ini menyuarakan lima hal, yakni menolak mata kuliah dasar umum yang diadakan di Fakultas Teknik Untirta Cilegon, menolak adanya pungutan liar dan jalur masuk ilegal, menolak pungutan berbayar baik dari segi akademik dan non akademik, hapuskan LSP, dan membuka pintu gerbang belakang Kampus Untirta.
“Turunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hari ini (mahasiswa) Untirta merasakan UKT sangat besar. Ini membuktikan bahwa Untirta tidak mampu dalam memberikan ruang kelas perkuliahan terutama yang ada di Serang sehingga menumpang yang ada di Untirta Teknik Cilegon,” kata Eka.
Dijelaskan Eka, mahasiswa Untirta beberapa hari ke belakang merasakan akses menuju kampus mereka sangat sempit menyusul penutupan pintu belakang kampus setelah diberlakukannya parkir berbayar di Untirta.
“Harapannya bisa direalisasikan oleh rektor dengan bentuk nyata yaitu dikeluarkannya SK penghapusan atas penolakan kami,” tegas Eka.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Suherna meminta massa KBM Untirta menempuh dialog dengan Rektorat untuk menyuarakan aspirasi mereka.
“Coba dialog saja. Apa sih persoalannya. Setelah itu kita ke Pak Rektor dibuatkan SK-nya untuk apa saja tuntutannya kita realisasikan,” terang Suherna di hadapan mahasiswa.(Rus)