Banten Hits – Suherman, Kepala Desa Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang baru terpilih dalam pimeilihan kepala desa, mengklaim ijazah yang digunakannya sebagai persyaratan administrasi calon kepala desa sah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kalau memang palsu, sama saja saya dengan menjerumuskan diri sendiri ke balik jeruji besi. Karena itu saya tidak merasa khawatir dengan laporan lawan politik saya itu,” kata Suherman di hadapan wartawan, Rabu (5/10/2016).
Suherman mengaku, untuk menengahi persoalan ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Kami juga telah memberikan bukti bukti, di antaranya surat pernyataan dari Ketua PKBM Warga Damai Cimarga yang sah dan menyatakan kebenaran saya sebagai peserta belajar PKBM tersebut tahun 2011,” katanya.
Pernyataan PKBM Warga Damai Cimarga yang sebelumnya dijadikan bukti oleh lawan politiknya, kata Suherman, ditandatangani bendahara bukan oleh ketua PKBM.
“Pak Bambang itu tidak tahu, karena ia kapasitasnya hanya bendahara. Untuk membuktikan ini saya siap menghadirkan saksi di mana saat itu juga saksi merupakan rekan yang hadir mengkiuti PKBM Warga Damai pada tahun 2011,” ucapnya.
Sebelumnya, Topik, tim pemenangan calon kepala desa yang menjadi lawan Suherman, mengatakan akan segera melaporkan penggunaan ijazah palsu Suherman kepada Polres Lebak. Menurutnya, PKBM Warga Damai selaku kelompok belajar (Pokjar) tidak mengetahui dan tak mengusulkan nama Suherma bin Pulung sebagai peserta ujian paket B.
BACA JUGA: Kades Bungur Leuwidamar Terpilih Dipolisikan terkait Ijazah Palsu
“Tadi kami telah melaporkanya ke BPMPD Kabupaten Lebak, Insya Allah Rabu (5-10-2016) kita juga akan melaporkan ke Polres,” kata Topik, Selasa (5/10/2016).
Berkas pelaporan yang diambilnya ini, kata Topik, telah dilengkapi dengan bukti- bukti yang menguatkan. Terutama surat pernyataan dari penyelenggara PKBM Warga Damai.(Rus)
