Banten Hits – Pembangunan jalan Kampung Pematang Salam-Kampung Laban, Desa Batu Hideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang dikerjakan oleh CV Bintang Pribumi diduga asal-asalan.
Untuk melakukan betonisasi, pelaksana tidak mendatangkan mesin molen untuk membuat adukan layaknya proyek-proyek jalan pada umumnya. Pelaksanaan betonisasi proyek Penunjukan Langsung (PL) dari Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCKTRK) Pandeglang dengan anggaran sebesar Rp 203.768.000 rupiah dari APBD Kabupaten Pandeglang tahun anggaran 2016 ini dikerjakan manual.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten Edi Santoso mengungkapkan, selain proses pembuatan aduk yang dilakukan secara manual, pelaksana juga tidak memasang besi pada rangka beton namun hanya meletakan begitu saja.
“Hanya ada di Pandeglang pembangunan jalan beton diaduk langsung di tempat, tanpa memperhatikan kadar air, semen dan lainya. Yang lebih lucu besi hanya ditaruh tanpa dipasang,” ungkap Edi kepada Banten Hits, Kamis (13/10/2016).
Menurut Edi, hal itu diduga sengaja dilakukan pengusaha untuk mencari untung. Pengusaha, kata Edi, menganggap proyek itu tidak akan terpantau karena ada di pelosok.
“Kita berjanji akan melaporkan kasus ini ke penegak hukum dan kepada dinas terkait yaitu cipta karya agar melakukan pengontrolan ke lapangan dan harapan kami pihak dinas agar segera memblacklist CV Bintang Pribumi yang beralamat di Karang Tanjung,” imbuhnya.
Kepala Dinas Cipta Karya Penataan Ruang dan Kebersihan (DCKPRK) Anwari Husnira menyebut, dinasnya hanya akan membayar hasil pekerjaan yang disyaratkan dan akan melihat perencanaan pembangunan jalan Kampung Pematang Salam-Kampung Laban. Dirinya mengungkapkan kalau setiap proyek pekerjaan pasti akan ditinjau langsung oleh intansinya dan tim PHO.
“Tim kami pasti akan melakukan pengujian laboratorium, apakah sesuai dengan spesifikasinya. Masalah sanksi itu ada dalam dokumen perjanjian kontrak,” katanya.(Rus)
