Banten Hits – Provinsi Banten merupakan provinsi yang memiliki potensi yang besar untuk menjadi provinsi terdepan di Indonesia. Namun, dalam perjalanannya pengelolaan keuangan daerah belum matang dan program-program pembangunan banyak yang mangkrak.
Selain itu, dinasti yang ada di telah membuat perkembangan Banten menjadi stagnan. Dinasti juga telah membuat Banten menjadi bobrok, sehingga membuat rakyat menderita.
Pernyataan itu diungkapkan Dede Zulhaj (21), seorang mahasiswa di Banten, warga Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, saat dimintai komentar untuk rubrik Suara Warga Banten Hits, Rabu (12/10/2016).
“Boleh saja jika politik dinasti ini berdampak baik untuk Banten, tetapi dinasti di sini (kenyataannya) hanya mengarahkan Banten terhadap tingkat korupsi yang tinggi, KKN, dan rakyat juga yang dirugikan,” kata Dede.
Karena alasan itu, Dede berharap, pada Pilgub Banten 2017 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten yang menjadi bagian dari dinasti tidak terpilih.
“Karena Banten ini dulunya besar, namun karena adanya politik dinasti itu yang menghambat segala aspek terutama perekonomian juga,” terangnya.
“Banten ini membutuhkan pemimpin yang bisa membuat Banten lebih baik lagi, bukan hanya pemimpin yang hanya meminta uang rakyat. Pemimpin yang jujur, amanah dan juga bisa mengemban tugas dengan baik, tidak hanya berwibawa tetapi memiliki skill full. Dia cocok dari segi skill dan dia juga cocok dalam segi pemerintahan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Dede juga menyoroti pelayanan transportasi yang ada di Banten yang masih jauh dari harapan, jika dibandingkan dengan wilayah lain.
“Saya pergi ke Anyer. Saya harus menggunakan angkutan transportasi umum empat kali. Sedangkan saya pergi ke Jakarta hanya mengunakan satu angkutan umum transportasi. Padahal jaraknya sama dari Anyer ke Serang. Di sini perlu adanya pembenahan, (perlu) sinergitas tranportasi umum, infrastruktur, sufrastruktur dan juga pembangunan manusia (SDM). Banyak pekerjaan rumah untuk gubernur selanjutnya,” terangnya.(Rus)
