Banten Hits – Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta PDAM Tirta Benteng (TB) untuk lebih responsif terhadap perkembangan aturan dan tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih.
Saat ini, baru 31 persen penyediaan air bersih. Delapan persen diantaranya yang baru bisa terlayani PDAM TB, sisanya dari PDAM Tirta Kertaraharja Kabupaten Tangerang dan Mitra Usaha PDAM lainnya.
“Suplai air bersih kepada warga sangat lamban sekali. Padahal kebutuhan di lapangan sangat mendesak. PDAM harus bergerak cepat, jangan sampai menunggu seperti ini,” kata Arief, Selasa (18/10/16)
Arief juga menyoroti suplai air bersih oleh mitra usaha PDAM TB, yakni PT. Bintang Hytien Jaya (BHJ). Dalam realisasi di lapangan dan keterangan General Manager PT. BHJ, PT. BHJ juga melayani langsung suplai air bersih untuk masyarakat di Kecamatan Pinang, Ciledug dan Karang Tengah.
“Hal begini kok dibiarkan, kan sudah tidak boleh melayani dari hulu ke hilir,” ketus Arief.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi per tanggal 18 Februari 2015, pengelolaan Sumber Daya Air dikembalikan sepenuhnya ke pemerintah sebagaimana mengacu pada UU No. 7 tahun 1974 dan PP 121 tahun 2015, serta PP 122 tahun 2015.
Arief menginstruksikan agar PDAM TB segera mengevaluasi semua perjanjian dengan mitra usaha terkait pengelolaan air bersih di Kota Tangerang.
“Setelah Moya diamandemen, seharusnya PDAM bisa bergerak cepat dengan merevisi perjanjian bersama mitra usaha lain sebagaimana ketentuan yang berlaku,” tegasnya.(Nda)
