Pemkab Badung Kagum Pengembangan Smart City di Kota Tangerang

Date:

Banten Hits – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengaku kagum dengan pengembangan Smart City yang ada di Kota Tangerang. Meski pengembangan Smart City di Kota Tangerang dimulai pada tahun 2015 dan pembangunan Tangerang LIVE Room baru diresmikan pada tahun 2016, namun Kota Tangerang telah mampu menorehkan berbagai prestasi penerapan Smart City.

Berbagai prestasi yang diraih itu seperti Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) Award yang dilaksanakan oleh harian Kompas, kemudian Indonesia Digital Society Award (IDSA) oleh Mark Plus, dan juga penghargaan dari Pemerintah Pusat terkait dengan penerapan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah (SIKDA).

“Kami salut dengan Kota Tangerang karena sudah ada 100 aplikasi lebih. Dan ada 16 aplikasi yang akan kami ambil,” kata Giri Prasta saat penandatanganan MoU pengembangan Smart City antara Kota Tangerang, dengan Kabupaten Badung, di Tangerang LIVE Room, Rabu (19/10/2016).

Kerja sama tersebut kata Giri diharapkan bisa terus berlanjut, terutama terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam peningkatan pelayanan publik di Kota Tangerang.

“Mudah-mudahan ke depan Pemkab Badung betul-betul bisa bersinergi dengan Pemkot Tangerang terutama dalam pengembangan Smart City,” harapnya.

Pemanfaatan teknologi informasi di Kota Tangerang juga dimanfaatkan untuk pelayanan publik mulai dari perizinan online, lowongan kerja online, dan pusat pengaduan masyarakat melalui aplikasi Laksa. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 153 aplikasi yang telah dibangun oleh Pemkot Tangerang.

“Kita memaksimalkan potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Pemkot Tangerang,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

“Dulu kita menggunakan pihak ketiga namun karena mereka hanya membangun dan tidak terlibat dalam maintenance-nya makanya kita maksimalkan pegawai kita sendiri untuk mengambangkan aplikasi yang dibutuhkan,” papar Arief.

Ratusan aplikasi yang berada di Tangerang LIVE Room sambung Arief akan terus dikembangakan guna percepatan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat.

Aplikasi-aplikasi tersebut terbagi ke beberapa kelompok, yakni kelompok e-government terdiri dari 129 aplikasi diantaranya Website OPD 56 aplikasi, manajemen pemerintahan 34 aplikasi, manajemen layanan publik 20 aplikasi, kelompok penyampaian aspirasi 3 aplikasi dan aplikasi berbasis android 6 aplikasi.

Lalu, kelompok e-kesehatan ada 3 aplikasi diantaranya e-puskesmas, SIM RSUD dan SIMPATIRS. Kelompok e-pendidikan 4 aplikasi, diantaranya PPDB Online (eeb), dapodik profile sekolah dan PPDB Online (android). Kelompok e-logistik 1 aplikasi yakni SIPBD. Kelompok e-lelang 3 aplikasi, yakni SPSE (web), SIRUP dan SPSE (android).(ADVERTORIAL)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related