Gadis Penderita Tumor di Cikole Pandeglang Butuh Uluran Tangan

Date:

Banten Hits – Riska (16) hanya bisa berdiam diri di rumahnya. Sesekali untuk melepas kejenuhan, ia bermain di depan rumah bersama teman sebayanya. Putri dari pasangan suami istri Muheri dan Wati ini hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Kondisi tubuh Riska di bagian bokong dan perut yang semakin membesar membuat gadis yang tinggal di Kampung Cikole, Kelurahan Kabayan, Kecamatan/Kabupaten Pandeglang ini tak berani melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Anak kelima dari tujuh bersaudara ini divonis mengidap tumor pembuluh darah. Ditambah lagi, dengan penghasilan orangtua Riska yang tak seberapa jika dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi sehari-hari.

Orangtua Riska menuturkan, sejak berusia lima tahun, benjolan kecil sudah tumbuh di punggung Riska. Semakin hari, benjolan tersebut semakin membesar. Karena mengkhawatirkan, pada tahun 2010 dengan bekal kartu Jamkesmas orangtua membawa Riska ke RSCM Jakarta.

Namun sayang, rumah sakit tak mengambil tindakan operasi terhadap Riskan. Penghasilan sang ayah yang hanya sebagai kuli bangunan membuat gadis yang ingin menempuh pendidikan agama di pondok pesantren tersebut urung dioperasi.

“Buat kebutuhan sehari-hari saja kami masih kurang,” ujar Wati ibunda Riska.

Meski dengan keterbatasan biaya, keluarga Riska sempat kembali ke RSCM. Namun, alasan rumah sakit yang menyampaikan bahwa kamar penuh membuat keluarga Riska tak mampu lagi jika harus menanggung biaya selama berada di rumah sakit. Alhasil, kini Riska hanya diobati secara tradisional

Ironisnya kondisi Riska luput dari perhatian pemerintah setempat,  padahal rumah yang ditinggalnya tepatnya di belakang Posyadu Kenang Axi. lebih parah lagi anak kelima dari tujuh bersaudara dari pasangan suami istri Muheri dan Wati ini hanya berjarak tiga kilometer dari Pendopo Bupati dan pusat pemerintahan Pandeglang.

“Karena kita enggak punya biaya di sana, akhirnya kita pulang,” tutur Evi paman Riska

Meski kondisi Riska sudah diketahui oleh petugas Posyandu Kangen Axi, namun tidak pernah ada tindakan. Padahal, jarak antara rumah Riska dengan Pusat Pemerintahan (Puspemkab) Pandeglang hanya berjarak tiga kilometer. Riska dan orangtuanya kini hanya bisa pasrah dan berharap ada uluran tangan dari dermawan maupun bantuan dari pemerintah daerah. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...