Banten Hits – Sebanyak 120 anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Sukamiskin, Bandung, mendapat pelatihan kreativitas dan kewirausahaan dari anggota XL Future Leaders (XLFL). Pelatihan diberikan saat digelarnya Festival Anak LPKA, Sabtu (5/11/2016). Jendela Anak LPKA merupakan program yang diinisiasi XL Future Leaders Batch 3 Bandung.
Sr Manager CSR and Communication XL-Axiata Anita Avianty mengatakan, Festival Anak LPKA merupakan bagian dari rangkaian Jendela Anak LPKA yang berfokus memberikan inspirasi, motivasi, dan wawasan mengenai kewirausahaan di usia muda.
Hadir pula dalam acara tersebut, Kasubsi Pembinaan LPKA Bandung Roni Nuryadi. Acara terdiri dari talkshow dan pameran hasil karya kewirausahaan bertema “Kreativitas dan Karakter sebagai Modal Awal Wirausaha”.
“Melalui XLFL, PT XL Axiata ingin mendorong mahasiswa untuk selalu peduli dan menjadi pelopor mencari solusi setiap problem sosial di lingkungannya,” kata Anita, dalam siara pers yang diterima Banten Hits, Senin (7/11/2016).
Sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, XL sambung Anita mengajak mahasiswa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan sarana digital yang bisa membantu mengatasi problem sosial melalui program Social Innovation Project.
“Dengan pelatihan yang diberikan adik-adik XL Future Leaders Batch 3 Bandung selama 3 bulan diharapkan dapat menambah wawasan dan kreativitas adik-adik binaan LPKA Sukamiskin Bandung,” harapnya.
Festival Anak LPKA juga dimeriahkan dengan penampilan perkusi dan band anak-anak LPKA, dilanjutkan dengan talkshow kewirausahaan yang diisi oleh Anita Avianty yang memberikan materi mengenai karakter yang dimiliki oleh seorang wirausahawan, dan Muhammad Salman Al-Farisy Founder dan CEO dari Goolamedia yang memberikan berbagai cerita inspiratif seputar pengalaman dalam berbisnis. Acara kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif seputar materi talkshow kewirausahaan.
Hal yang menarik dari Festival Anak LPKA adalah antusiasme dan keinginan anak-anak LPKA untuk berwirausaha yang sayangnya masih diliputi keraguan yang disebabkan oleh ketakutan terhadap stigma masyarakat. Dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi anak-anak untuk tetap berkarya dan berjuang memulai wirausaha. Selain antusiasme dan keinginan anak-anak untuk berwirausaha tersebut, produk-produk yang ditampilkan oleh anak-anak LPKA di Festival Anak LPKA ini juga pantas mendapat perhatian.
Produk-produk buatan tangan yang dibuat oleh anak-anak LPKA ini adalah produk yang amat potensial untuk menjadi produk layak jual bernilai seni. Produk-produk tersebut di antaranya, miniatur rumah dan otomotif dari lintingan koran, lukisan acrylic di atas kanvas, boneka dari tepung tapioka yang dijadikan malam.(Nda)
