Banten Hits – Seekor monyet peliharaan tiba-tiba saja menyerang Een Rukaeni warga Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (14/11/2016).
Peristiwa tersebut bermula saat istri dari Anjas Badrudin, pegawai yang bertugas di bagian Humas Kemenag Lebak ini akan mengambil daun yang akan dijadikan obat tak jauh dari rumahnya.
Een yang tak menyadari ada seekor monyet dalam kondisi dirantai mulai memetik satu per satu daun yang ia butuhkan. Tiba-tiba saja, monyet tersebut langsung menyerang Een.
“Monyet itu menerkam bagian wajah istri saya,” kata Anjas, kepada Banten Hits.
Luka-luka pada bagian wajah akibat serangan monyet peliharaan tersebut membuat Een harus dilarikan ke RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung untuk mendapatkan penanganan medis. Sayang, sesampainya di UGD, obat untuk mencegah rabies tidak tersedia. Pihak rumah sakit menyarankan agar Een dibawa ke Puskesmas.
“Di Puskesmas memang ada dan langsung disuntik,” ujar
Terpisah, Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak dr. Firman Rahmatullah menjelaskan, masyarakat yang terkena cakaran maupun gigitan monyet diharapkan tidak khawatir. Pasalnya, obat untuk menangani luka akibat serangan monyet tersedia.
“Memang tidak ada di rumah sakit, obat tersebut hanya didistribusikan ke Puskesmas saja, dan ketika habis Puskesmas harus mengajukan lagi,” terangnya.
Dalam penanganannya, dokter akan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengingat obat tersebut mengandung bahan sejenis lidah hewan anjing.
“Biasanya diberikan penjelasan dulu, kalau siap ya kita suntikan dan ketika disuntikan juga perlu ditindaklanjuti, artinya tidak cukup satu kali suntikan, karena ada empat tahapan,” paparnya.
Pasien harus menunggu reaksi dan perkembangan terlebih dahulu. Jika dalam waktu satu atau dua minggu mengalami perubahan maka dilakukan penyuntikan tahap II.
“Biasanya kalau rabies, dalam waktu dua minggu setelah mengigit, monyet akan mati,” imbuhnya.(Nda)
