Lahan Beralih Fungsi, Populasi Kerbau dan Sapi di Lebak Menurun

Date:

 

Banten Hits – Petani dan peternak yang tergabung dalam Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kabupaten Lebak mengeluhkan semakin menyempitnya lahan pertanian dan garapan peternakan. 

Saat ini banyak lahan pertanian baik milik perorangan atau milik pemerintah berubah menjadi daerah industri, pertambangan dan perumahan. Hal tersebut mengakibatkan populasi kerbau dan sapi semakin berkurang.

Ketua SPR Munding Pakidulan Kecamatan Panggarangan Yogi Sadewa mengatakan, saat ini lahan untuk pengembangan SPR di Kecamatan Panggarangan hanya mengandalkan lahan HGU yang sudah habis masa kontraknya. Itu pun lahannya hanya sekitar setengah hektar saja.

Dengan kondisi seperti itu, membuat peternak kerbau dan sapi yang tergabung dalam SPR atau peternak yang belum bergabung mengalami kesulitan baik dalam mencari pakan atau untuk tempat mengembala ternak.

“Di Panggarangan banyak lahan pertanian dan perkebunan berubah menjadi pertambangan, sehingga membuat kami sulit untuk mengembangkan tenak kami,” kata Yogi saat testimoni dalam acara Deklarasi SPR se-Lebak yang dihadiri Bupati Lebak dan sejumlah pejabat Lebak di Balai Pengembangan Peternakan dan Pertanian Lebak, Selasa (15/11/2016).

Menurutnya, SPR ini tidak akan berkembang dan maju jika lahan yang dimiliki sangat minim, bahkan nyaris tidak ada. Walaupun bantuan dikucurkan deras mengalir kepada SPR, itu akan menjadi sia-sia karena tempat pengembangannya terbatas.

“Kami bersyukur setelah masuk pada SPR, ternak kami yang dulu hanya bisa beranak dua sampai tiga tahun sekali, sekarang dalam waktu 12 – 14 bulan sudah bisa beranak, sehingga pengembangbiakan kerbau dan sapi ini cepat dan itu membutukna lahan yang cukup,” terangnya.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam sambutannya menyatakan, SPR dikembangkan di empat kecamatan di antaranya Kecamatan Cikulur, Cileles, Panggarangan dan Cipanas dengan populasi kerbau sebanyak 2.500 ekor kerbau induk produktif. 

Sedangkan pemenuhan lahan untuk SPR sendiri, kata Iti, saat ini hanya Kecamatan Cikulur saja, yakni sebanyak empat hektar. Sedangkan tiga kecamatan lainnya akan menyusul.

“Khusus untuk SPR Kecamatan Panggarangan, di sana ada 34 hektar lahan HGU yang terlantar. Nanti akan kita coba koordinasi dengan pemerintah pusat agar bisa digunakan untuk pengembangan kerbau. Karena saat ini populasi kerbau di Kabupaten Lebak menurun drastis dikarenakan lahan ternak semakin menyempit,” ujar Iti.

Terkait lahan pertanian yang saat ini semakin menyempit Iti mengakui, bahwa saat ini banyak lahan pertanian di Lebak berlaih fungsi menjadi perumahan, pertambangan sampai industri.

“Hal ini tidak bisa kita hindari karena kondisi tersebut juga mengacu para RTRW yang ada,” ucapnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...

Pemindah-tanganan Aset Karantina Hewan Pemkab Tangerang yang Kini Diduga Dikuasai Pengembang Masih Misterius

Berita Tangerang - Proses pemindah-tanganan aset milik Pemkab Tangerang...