Begini Strategi Pemkot Tangerang “Usir” Banjir

Date:

Banten Hits – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya menangani persoalan banjir di wilayahnya. Selama tahun 2016, pemkot telah menyusun program penanggulangan banjir. Mulai dari normalisasi situ, pengerukan kali, penataan aliran sungai hingga penambahan pompa air berskala besar.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menargetkan pengerjaan pengendalian banjir selesai pada tahun ini, sehingga diharapkan ke depan tidak ada lagi titik-titik banjir di Kota Tangerang. Arief berkoordinasi dengan Dirjen Sumber Data Air (SD) Kementerian PU-Pera, karena menurutnya persoalan banjir harus dikerjakan melalui program yang jelas dan berkesinambungan.

Arief mengharapkan, normalisasi di Sungai Cirarab kurang lebih 3 km dari Situ Bulakan arah ke Bendung Sarakan kemudian hingga ke muara Sungai Cirarab.

“Ada Situ Bulakan seluas 19 hektar, tahun 2008 sudah pernah dilakukan normalisasi, tapi harus dinormalisasi lagi, karena kewenangannya memang bukan di Pemerintah Kota Tangerang,” kata Arief.

“Saat musim kemarau, Situ Bulakan kita keringkan untuk menampung air selama musim hujan. Banjir kemarin memang limpasannya luar biasa, jadi enggak kuat nampung,” sambungnya.

Data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang menyebut, penanganan banjir dibagi menjadi tiga wilayah kerja dan mengikuti sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).

Untuk wilayah Barat penanganan melalui Kali Ledug, Situ Bulakan dan sistem tata air perumahan lokasi banjir. Pengurangan beban debit air di Kali Sabi dan saluran. Pembuangan  melalui sistem bypass ke Kali Cisadane akan dikaji lebih dalam lagi. Sementara, penanganan di wilayah Tengah dan Timur secara makro dilaksanakan melaui normalisasi Kali Angke dan Kali Cisadane.

Dilaksanakan pula rencana Integrasi Drainase dengan saluran pembuang dan sungai/kali. Pembuatan kolam retensi, dan sumur imbuhan dalam rangka pemperbanyak sistem resapan dan parker air. Implementasi Zero Runoff setiap kegiatan atau alih fungsi lahan. Konservasi SDA dan Peningkatan Peran serta masarakat dalam pengelolaan SDA. Penurapan dan rehabilitasi tanggul pada tahun ini diperkirakan akan membangun 2000 di luar kegitan pengendalian banjir.

Lalu pembangunan infrastruktur pengendalian banjir antara lain, pembangunan longstorage atau saluran retensi di Kali Ledug Kecamatan Periuk yang dilengkapi dengan pintu air dan pomba portable berkapasitas 250 hingga 500 liter/detik sebanyak 3 unit.

Pembenahan sistem tata air di beberapa lokasi perumahan, seperti Mutiara Pluit dan Periuk Damai. Pembangunan embung/kolam retensi skala kawasan sebanyak 2 lokasi, yaitu Embung Darusalam dan Embung Pondok Arum serta skala perumahan di 4 lokasi. Rehabilitasi 2 embung yaitu Embung Bugel dan Embung Cimone. Penyediaan pompa banjir skala perumahan sebanyak 6 unit
 
Pada sarana prasarana, pada tahun ini DBMSDA juga akan menyediakan alat berat dan perahu sampah untuk mendukung pengerukan sungai/kali/saluran pembuang. Selain itu, turut dikembangkan sistem monitoring muka air sungai.

Pengerukan dan pembersihan sungai pada tahun 2016 telah dan akan dilakukan berupa pengerukan di 13 kecamatan meliputi 64 di kali/saluran pembuang di beberapa segmen saluran pembuang tersebut. Selain itu, dilaksanakan pula pemeliharaan bantaran jaringan sungai.

Sebanyak 86 rumah pompa statis di perumahan dan pompa berjalan disiapkan sebagai upaya dalam persiapan menghadapi banjir. Dilakukan pula pengecekan, pemeliharaan dan perbaikan terhadap 100 buah pintu air baik di lokasi perumahan, kali/saluran pembuang, serta embung/tendon air yang tersebar di wilayah Kota Tangerang. Termasuk, penyediaan pintu air baru yang rencananya akan dibangun sebanyak 15 unit.

Tak kurang 200 personel bidang Sumber Daya Air akan dikerahkan untuk mewujudkan penanganan banjir tersebut. Penyediaan sarana dan prasarana pengendalian dan penanggulangan banjir serta operasi dan pemeliharaan hingga tahun 2015 adalah pompa banjir sebanyak 74 Unit, penyediaan mobil pompa 2 unit, dan 8 pompa berjalan.

Normalisasi yang akan dilakukan oleh Kementerian PU-Pera melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane pada tahun 2016. Normalisasi Cisadane sepanjang ± 4270 Meter, pembangunan Drop Structure/penataan sistem pertemuan Kali Sabi dan Cisadane, penambahan sistem Outlet/Boxculvert Kali Sabi di bawah aliran irigasi Cisadane Barat.(ADVERTORIAL)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related