Banten Hits – Puluhan wartawan media cetak, elektronik dan online menggelar demonstrasi di depan Gedung Pengadilan Negeri (PN) Pandeglang, Senin (28/11/2016).
Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman terhadap Maria K.U Gingting salah seorang hakim yang bertindak arogan dengan merampas kamera milik wartawan Banten Raya (Baraya TV) Rangga Eka Saputra yang berisi hasil liputan sidang pelanggar lalu lintas, Jumat (25/11).
Sambil membawa poster berisi kecaman dan tuntutan, para awak media ini terlebih dahulu melakukan long march dari Gedung Setda Pandeglang.
Demonstrasi tak hanya dilakukan oleh wartawan yang melakukan peliputan di Pandeglang. Wartawan dari sejumlah daerah lain di Banten juga ikut aksi demonstrasi tersebut. Perlengkapan liputan seperti ID Card, kamera, handphone, handycam, dan recorder diletakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap tindakan yang mengancam kebebasan pers tersebut.
“Ini jelas melanggar Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers. Hakim ini mengekang dan merampas hak jurnalis untuk mendapatkan informasi,” ujar Ketua PWI Pandeglang, Muhaemin.
Pria yang akrab disapa Cakmin ini menuntut agar hakim Maria meminta maaf secara langsung dan terbuka kepada Wartawan. Ia akan melaporkan kejadian tersebut ke Presiden Joko Widodo dan Komisi Yudisial jika PN tak menuntaskan kasus tersebut.
“Kami mendesak Komisi Yudisial mengusut ini dan diproses secara hukum. Kami berharap, hal ini tidak lagi terulang karena akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia,” serunya.
Sementara itu, Korwil IJTI Pandeglang, Agus Djaleandro menambahkan, tidak ingin diliputnya proses sidang mengindikasikan adanya transaksi yang diduga pungli
“Kami menduga saat itu ada transaksi pungli. Kalau tidak, ya kenapa tidak dibuka. Kenapa tidak mau diliput? Kami mendesak agar Tim Saber Pungli mengusut dugaan tersebut,” tegasnya.(Nda)
