Banten Hits – Korupsi menjadi salah satu permasalahan yang berada di hulu yang tak pernah terselesaikan. Praktik kotor tersebut juga dinilai bisa menghambat investasi dan pembangunan di Indonesia.
“Kita buat gerakan berjamaah lawan korupsi dan mendorong gerakan budaya antikorupsi,” kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Danhil Anzhar Simanjuntak, usai penutupan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, di Hotel Narita, Cipondoh, Kota Tangerang, kemarin.
Untuk mewujudkannya, Pemuda Muhamadiyah sudah membentuk 24 Madrasah Antikorupsi yang di dalamnya mengajarkan tentang integritas dan kejujuran.
“Kita sudah punya 24 Madrasah Antikorupsi. Kita dorong para santri agar peka dan mampu membaca anggaran, biar anggaran kita berpihak pada orang miskin,” jelasnya.
Para kader yang telah diberi pelatihan diharapkan mampu menjadi motor di setiap daerahnya.
“Mereka kita harapkan jadi motor penggerak untuk melawan korupsi didaerahnya masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut Danhil menerangkan, Tanwir yang diadakan setiap tahun menyiapkan konsep gerakan baru untuk Pemuda muhammadiyah dalam satu tahun ke depan.
“Tanwir ini Rakernas dimana kita siapkan konsep baru untuk gerakan yang akan kita jalankan satu tahun ke depan,” ucapnya.
Kali ini, Tanwir menghasilkan blueprint Hitthoh Cipondoh. Ini merubah teologi Pemudah Muhammadiyah yang sebelumnya bergerak di masalah hilir berubah menjadi masalah hulu.
“Tahun kemarin kita memakai Teologi Al Ma’un dimana gerakan kita fokus membantu orang miskin, sekarang kita ingin fokus ke masalah di hulu, yakni persoalan pemerintah yang tidak adil dan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat,” bebernya.(Nda)