Banten Hits – Kepemimpinan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sejak dilantik bersama Wakilnya Ade Sumardi oleh Wakil Gubernur Banten Rano Karno, pada Januari 2014 lalu dinilai gagal.
Tiga program unggulan yakni Lebak Sehat, Lebak Pintar dan Lebak Sejahtera pun dianggap belum mampu menjawab permasalahan pendidikan dan kesehatan di kabupaten tersebut.
“Bicara tentang visi misi untuk mewujudkan Lebak maju dan berdaya saing melalui pemantapan pembangun perdesaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan, sampai saat ini belum terlihat,” kata Ketua Koordinator Kumala, Imam Nurhakim dalam orasi unjuk rasa, di Alun-alun Rangkasbitung, Kamis (29/12/2016).
“Tiga kartu unggulan hanya slogan. Faktanya, masih banyak masyarakat tidak mampu yang masih dibebani dengan biaya kesehatan dan pendidikan,” sambungnya.
Imam menyebut, tiga tahun memimpin Lebak, Iti belum mampu mengatasi persoalan infrastruktur pendidikan. Data Dinas Pendidikan, masih 1.548 ruang kelas sekolah dalam kondisi rusak.
“Program padat karya hanya berjalan dua tahun. Padahal, program ini bertujuan mengentaskan angka pengangguran dan pemberdayaan,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan skala prioritas. Imam meminta, usulan masyarakat melalui Musyawarah Perenancaan Pembangunan (Musrenbang) dan reses anggota dewan benar-benar menjadi bahan masukan.
“Jangan hanya jadi seremonial tanpa tindak lanjut yang jelas. DPRD sebagai wakil rakyat harus mendorong agar anggaran yang dialokasikan pemerintah benar-benar untuk mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat,” tegasnya.(Nda)
