Serang – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten menyatakan calon wakil gubernur Banten nomor urut dua, Embay Mulya Syarief melanggar tata cara kampenya saat debat kedua yang berlangsung di Gedung Perfilman, Usmar Ismail Marzuki, Kuningan, Jakarta, Minggu (29/1/2017) lalu.
Ketua Bawaslu Banten, Pramono U Tantowi mengatakan, calon wakil gubernur yang mendampingi calon petahana Rano Karno ini melanggar aturan lantaran menyerang sisi pribadi calon wakil gubernur Banten nomor urut satu Andika Hazrumy. Embay melanggar pasal 66 dan 74 Peraturan KPU RI No. 12 tahun 2016 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Melanggar PKPU Nomor 12 Tahun 2016,” kata Pramono melalui pesan singkatnya, Minggu (5/2/2017).
Pelanggaran tersebut kata Pramono, setelah pihaknya melakukan rapat pleno.
“Jumat kemarin surat (rekomendasi) itu sudah kita keluarkan dan disampaikan ke KPU Banten,” jelasnya.
Debat putaran kedua memang sempat memanas. Saat itu, Embay meminta WH menunjukkan tokoh komunis yang ia maksud saat orasi dalam kampanye terbuka beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Isu Komunisme Bikin Debat Cagub Banten Memanas
Ketegangan juga terjadi di penghujung debat. Embay yang diberi kesempatan oleh moderator untuk menilai kekurangan dan kelebihan pasangan WH-Andika menyindir pasangan calon nomor urut satu tersebut.
“Saya mengamati pasangan Pak Wahidin Pak Andika sangat cocok seperti kakek dan cucunya. Pak Wahidin, sukses memimpin Kota Tangerang dua periode, makanya lebih cocok menjadi wali kota Tangerang saja,” kata Embay.
Embay kembali melontarkan kalimat sindiran yang khusus ditujukan kepada Andika.
“Andika masih muda, masih punya waktu memperbaiki diri, jangan sampai terpengaruh oleh sikap-sikap yang tidak baik, seperti misalnya korupsi. Karena ada pepatah mengatakan, buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mengundang reaksi dari para pendukung WH-Andika yang berada di kursi penonton dengan menyoraki Embay. Moderator Dwi Anggia mencoba menenangkan pendukung yang kadung terpancing dengan pernyataan tersebut. Andika Hazrumy juga nampak memberikan arahan agar para pendukungnya kembali tenang.
“Tenang-tenang bapak ibu harap tenang, silahkan pak lanjutkan pak. Saya harap tenang ya,” pinta Dwi.
“Jadi Andika lebih cocok mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan, terima kasih,” tutup Embay.
Andika menyayangkan pernyataan Embay. Seharusnya, pernyataan tersebut tak keluar dari Embay sebagai salah satu sosok yang dituakan.
“Pak Embay, seharusnya sebagai orangtua itu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Banten. Kalau saya melihat seperti ini kan, Pak EMbay memberikan contoh yang tidak baik bagi generasi muda Banten ke depan,” kata Andika.(Nda)
