Serang – Transaksi money politics yang sulit dihindari menyebabkan masih banyak masyarakat yang terjebak dalam politik transaksional tersebut.
“Berdasarkan survei saat ini, 68 persen masyarakat Banten terjebak praktik money politics. Nominalnya tidak besar, sekitar Rp50.000 sampai Rp100.000. Faktornya adalah, karena mindset masyarakat Banten masih ‘wani piro’,” kata Ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah dalam diskusi dan sosialisasi Pilgub Banten, Rabu (8/2/2017).
Asep menjelaskan, fenomena ini juga menjadi tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya KPU, melainkan media yang juga memiliki tanggung jawab dalam memberikan informasi ke masyarakat.
“Sisa waktu ini harus dimaksimalkan. Berikan pendidikan politik yang benar ke warga Banten. Termasuk, partai politik yang juga punya tanggung jawab itu,” ujar Asep.
Dengan luas yang dimiliki Provinsi Banten berikur dengan garis pantai, seharusnya potensi yang ada bisa dimaksimalkan oleh pemimpin terpilih di pilkada nanti.
“Bukan hanya lihat dari sisi APBD. Akan tetapi, lihat potensi yang ada di Banten,” imbuhnya..(Zie)