Pandeglang – Mantan Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pandeglang, Kamis (8/2/2017). Mantan orang nomor satu di Pandeglang tersebut diperiksa terkait pengusutan dana Tunjangan Daerah (Tunda) di Dinas Pendidikan (Dindik) Pandeglang tahun 2011-2015. Erwan diperiksa sebagai saksi terhadap tiga tersangka baru yang ditetapkan penyidik.
Wartawan Banten Hits Engkos Kosasih melaporkan, Erwan tiba di gedung kejaksaan sekitar pukul 09:00 WIB. Selang dua jam kemudian, Erwan keluar dari ruangan penyidik.
Kepada awak media, Erwan mengaku baru mengetahui kasus tersebut setelah dirinya lengser sebagai bupati. Jika dugaan korupsi bermula pada tahun 2011, Erwan berkilah tak juga mengetahui lantaran mengambil cuti dari statusnya sebagai wakil bupati karena mencalonkan diri sebagai calon bupati.
“Saya tahu setelah saya jadi bupati, kejadinnya kan sebelum 2011, saya kan dilantik Maret 2011, jadi saya enggak tahu dari awalnya. Bulan April 2010 saya sudah cuti sampai Maret, kan dijabat Pjs,” kata Erwan.
Setelah menyandang sebagai bupati, Erwan juga tak mengetahui terkait jumlah penerima tunjangan daerah yang diduga difiktifkan anak buahnya selama empat tahu. Ia menyayangkan, kasus tersebut baru terungkap setelah dirinya lengser.
“SOP (Standar Operasional Prosedur) bupati ada, bandel saja. Tapi itulah konsekuensinya, dan saya juga tahu dari sini, kenapa enggak dari dulu pas saya masih jadi bupati,” tuturnya.
BACA JUGA: Kejari Pandeglang Tetapkan Tiga Tersangka Baru Dugaan Korupsi Tunda
Dalam Kasus ini, Kejari Pandeglang telah menetapkan lima orang tersangka dari pejabat di lingkungan Dindikbud Pandeglang. Mereka adalah mantan Kadindikbud Pandeglang (2012-2013) Abdul Azis, Sekretaris Dindikdbud Pandeglang (2012-2013) Nurhasan, mantan Bendahara Dindikbud Pandeglang (2012-2014) Rika Yusilawati, mantan Bendahara Dindikbud Pandeglang (2012-2014) Rusbandi, dan mantan Bendahara Dindikbud Pandeglang (2001) Tata Sopandi.(Ep)
