Tangerang – Sejumlah perwakilan warga Suku Baduy, Selasa (21/2/2017), mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, Jalan Nyimas Melati No. 16, Sukarasa, Tangerang.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan sejumlah amanat dari para tetua kepada penyelenggara pemilu terkait munculnya dugaan kecurangan pada Pilgub Banten 2017.
BACA JUGA: Dugaan Kecurangan Pilgub Banten, Warga Baduy Temui KPU Kota Tangerang
Usai berbincang dengan perwakilan warga suku yang menetap di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak tersebut, Ketua KPU Kota Tangerang Sanusi Pane mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya, sikap warga Baduy mencerminkan kepedulian terhadap demokrasi di Banten.
“Kedatangan mereka ke sini hanya menyampaikan amanah. Mereka yang mewakili kelompoknya hanya ingin demokrasi di Banten semakin lebih baik,” terang Pane.
BACA JUGA: Dugaan Kecurangan Pilgub di Kota Tangerang; Pemilih Naik 360 % dan Suara Digelembungkan
Pane mengaku, kedatangan warga Baduy menjadi dukungan moril agar pihaknya semakin lebih baik menyelenggarakan hajat demokrasi.
“Ini salah satu bentuk dukungan moril untuk kami agar lebih baik dan selau melaksanakan sesuai aturan,” ujarnya.
BACA JUGA: Tim Rano-Embay Minta PSU Ulang di Kota Tangerang
Pane mengatakan, pada prinsipnya KPU merupakan lembaga yang transparan serta menerima kritik sebagai modal untuk kemajuan sistem demokrasi di Indonesia.
“Siapapun yang datang untuk menyampaikan saran dan kritik demi kemajuan sistem demokrasi di Banten kami terima dengan baik tanpa melihat latar belakang mereka,” jelasnya.
Tim Pemenangan Rano-Embay mensinyalir adanya kecurangan Pilgub Banten yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Kecurangan tersebut dilakukan untuk memenangkan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.
BACA JUGA: Tim Hukum Rano-Embay Akan Laporkan Ketua KPU Kota Tangerang ke DKPP
Tim pasangan nomor urut dua ini pun mempertanyakan netralitas Sanusi Pane. Dasarnya ialah, sebuah foto Sanusi Pane yang memegang stiker bergambar Wahidin Halim.(Nda)
