Pandeglang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang diminta siaga pasca banjir melanda sejumlah kecamatan didaerah yang di pimpin Irna-Tanto tersebut karena membuat lingkungan menjadi tidak sehat sehingga menimbulkanberbagai penyakit dan yang rentan terkena penyakit bagi anak – anak korban banjir.
Koordinator Pandeglang Care Movement (PCM), Ahmad Subhan menyebutkan, jenis penyakit yang timbul pasca banjir seperti penyakit kulit, diare, demam berdarah, Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) disentri, rotavirus, dan demam typhus dan lain sebagainya.
“Penyakit tersebut biasanya terjadi Pacsa banjir dan anak – anak lebih rentan terhadap penyakit tersebut,” kata Subhan kepada Banten Hits, Kamis (23/2/2017).
Maka sangat penting, kata dia, bagi orang tua untuk melarang anak-anaknya untuk berenang di air yang tergenang dan meminta kepada pemerintah untuk melakukan pengobatan rutin pasca banjir dan menjadikan agenda rutin memberikan multivitamin agar kondisi anak lebih kuat.
“Para orang tua lebih memperhatikan anak – anaknya dan saya harap dalam seminggu sekali Pemkab menyediakan Pengobatan gratis untuk korban banjir,” pintanya.
Banjir yang merendam rumah warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang meluas, Kamis (9/2/2017). Jika sebelumnya hanya empat kecamatan yang terendam, banjir akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi juga merendam rumah warga di tiga kecamatan lainnya.
BACA JUGA: Banjir di Pandeglang Meluas, 7 Kecamatan Terendam
Catatan Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat, tujuh wilayah yang terendam banjir diantaranya Kecamatan Patia, Pagelaran, Sukaresmi, Panimbang, Munjul, Angsana dan Cikeusik dengan ketinggian air bervariatif mulai 60 centimeter sampai 1 meter. Di Angsana, banjir merendam ratusan rumah, 52 rumah di Kampung Bonghas, 23 rumah di Kampung Cisudang Angsana, 89 rumah di Desa Kayas, 56 rumah di Desa Kramat Manik. Banjir juga merendam 120 hektar persawahan dan sebuah sekolah.(Ep)