Tangerang – Pasca banjir yang melanda di beberapa wilayah sepekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang meminta pihak Kecamatan memperhatikan titik-titik rawan banjir, khususnya beberapa wilayah yang menjadi langganan bila curah hujan tinggi.
Kepala Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi Bpbd Kabupaten Tangerang Najamuddin menyampaikan, langkah tersebut perlu diambil guna mengantisipasi bencana mendatang.
“Setelah banjir, pihak Kecamatan harusnya mencatat dan membahasnya pada musrembang (musyawarah rencana pembangunan). Kalau di titik tersebut setiap hujan banjir, berarti itu adalah titik pasti. Tinggal ditelusuri penyebabnya dan dicarikan solusinya,” terang Najamuddin, Jum’at (24/2/2017).
Ia mengatakan, perlu adanya pengerukan sungai di beberapa wilayah, terlebih diwilayah yang menjadi langganan banjir di musim penghujan.
“Selain sungai yang perlu dikeruk, persoalan drainase juga menjadi faktor. Ada yang tidak berfungsi sehingga air kemana-mana. Masalah-masalah ini harus diusulkan di tingkat Kecamatan, paling tidak mampu mengurangi titik banjir,” tutup Najamuddin.
Sebelumnya Bpbd mencatat, 10 dari 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang rawan banjir, yakni Kecamatan Tigaraksa, Solear, Kelapa Dua, Pagedangan, Kronjo, Sepatan, Kosambi, Pakuhaji, Legok, dan Mauk. Bahkan salah satunya, ketinggian air mencapai 1,5 meter.(Ep)