Lebak – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Jalan RT Hardiwinangun, tepatnya di depan pusat perbelanjaan Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza) melakukan aksi demo dengan berjualan di jalan, Rabu (1/3/2017). Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan relokasi ke Jalan Sunan Kalijaga.
Pantauan Banten Hits di lapangan, ratusan pedagang yang berkumpul di depan Mapolsek Rangkasbitung pukul 17.00 WIB mulai memarkirkan gerobak dagangannya di sepanjang jalan RT Hardiwinangun untuk kembali membuka lapak. Hal tersebut disebabkan, tempat berjualan di sepanjang Jalan Sunan Kalijaga sepi pembeli dan berdampak terhadap menurunnya pendapatan para pedagang.
“Kita semua maksa mau berjualan di sini, tidak mau di sana (Sunan Kalijaga) karena penghasilan merosot dari biasanya,” kata Setiawan salah seorang pedagang.
Selai itu, para pedagang kecewa lantaran penertiban dinilai tebang pilih.
“Kenapa yang di depan RSUD Adjidarmo tidak ditertibkan juga?. Padahal jelas, dalam edaran pedaganga di lokasi itu juga harus ditertibkan,” sesalnya.
Para PKL ini meminta Pemkab Lebak agar kembali memperbolehkan berjualan di lokasi semula.
“Kita tidak tahu ini steril atau tidak, yang jelas ini termasuk ke dalam pasar, dan menurut kami sah-sah saja berjualan di sini. Kami tegaskan, kami tidak ingin direlokasi,” tegas Setiawan.
Senada dikatakan Elin, pedagang lainnya yang beranggaoan langkah pemerintah daerah merelokasi para pedagang ke Jalan Sunan Kalijaga kurang tepat. Selain sepi, para PKL juga diperbolehkan berjualan mulai pukul 15.00 WIB.
“Peraturannya boleh berjualan dari jam tiga sore. Bandingkan kalau berjualan di Sunan Kalijaga, macet dan banyak angkot yang ngetem, jarang yang mau beli. ini sama saja memutus mata pencaharian kami,” ketusnya.
“Kami minta keadilan, kalau memang mau ditertibkan, tertibkan semuanya. Kalau tidak bisa, biarkan kami tetap berjualan di Hardiwinangun,” tambahnya.(Ep)
