DPRD Menilai Pemkab Lebak Tak Perlu Relokasi PKL di RT Hardiwinangun

Date:

Lebak – Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Lebak angkat bicara soal relokasi Pedagang Kaki LIma (PKL) di jalan RT Hardiwinangun, tepatnya di depan Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza) ke jalan Sunan Kalijaga.

 

Para pedagang menolak direlokasi. Mereka menilai, relokasi tersebut hanya menimbulkan kerugan karena omzet yang didapat menurun karena sepinya pemebli. 

BACA JUGA : Ratusan PKL di Lebak Demo, Tolak Direlokasi

 

DPRD menilai Pemkab Lebak tidak perlu merelokasi dan membolehkan PKL berjualan dilokasi hanya dilakukan penataan ulang supaya tidak terlihat kumuh.

“Kenapa pemerintah daerah tidak menata ulang pasar atau lapak yang telah ramai, agar lebih cantik dan memiliki daya jual tidak perlu relokasi,” kata  anggota DPRD Lebak Dian  Wahyudi kepada Banten Hits, Kamis (2/3/2017).

Dian mengungkapkan, sebaiknya pemerintah bisa mencontoh pasar Malioboro Yogyakarta dan Simpang 5 Semarang. Meski dipenuhi PKL tetapi pemerintahnya tidak merelokasi hanya melakukan pemnataan.

“Kan bisa jalur RT Hardiwinangun dijadikan tempat pedagang terhitung mulai pukul 16.00 WIB. Kendaraan dilarang masuk jadi semacam car free night pasti akan tertata dan tidak membebankan para pedagang,” tuturnya.

Untuk mengatasi kemacetan didaerah tersebut,kata Dian, di Malioboro pun macet. Namun, pemerintah setempat mengatasinya denga sistem buka tutup. Karena daerah harus steril kendaraan di jam-jam tertentu.

“Meskipun dalam penerapannya sulit, tapi kenapa tidak untuk dicoba karena persoalan ini tidak bisa diselesaikan sebelah pihak saja,” ujarnya. 

BACA JUGA : PKL Tolak Direlokasi, Satpol PP Lakukan Langkah Persuasif

Meski jalan Sunan Kalijaga dijadikan tempat kuliner, lanjut Dian, masyarakat belum terbiasa dan mengetahui jika jalan tersebut sebagai pusat kuliner. Karena memang keadaan jalan yang gelap dan kurang mendukung untuk dijadikan tempat kuliner.

“Kalau didepan mall menurut saya bagus tapi memang harus steril kendaraan jadi bisa jadi semacam wisata kuliner ala Rangkasbitung, tinggal pikirkan soal tekhnis parkir,” pungkasnya.(Ep)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...

Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Menurun, Pelanggaran ETLE Meningkat

Berita Jakarta - Angka kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024...