Lebak – Sebanyak 15 Bidan Pegawai Tidak Tetap (BPTT) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak, Jumat (3/2/2017).
Kedatangan belasan bidan desa ini bukan tanpa alasan, mereka tengah memperjuangkan nasibnya dengan beraudiensi dengan Komisi III, karena gagal diangkat menjadi Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) lantaran terbentur dengan usia.
“Kami menuntut keadilan karena kami sudah belasan tahun mengabdi untuk Kabupaten Lebak. Tapi tidak diperhitungkan hanya karena peraturan menteri yang datang secara tiba-tiba,” kata ketua rombongan Bidan PTT Cica Sumirah kepada awak media usai beraudiensi dengan Komisi III DPRD Lebak, Jumat (3/3/2017).
Menurutnya, selama pengurusan berkas dari tes administrasi hingga tes CAT semua bidan PTT diakomodir. Namun, saat pengumuman pemerintah menyatakan 15 bidan PTT dinyatakan tidak lulus karena peraturan menteri pengangkatan CPNS membatasi usia diatas 35 tahun.
“Kalau mau hitung-hitungan PNS KII saja usia 40 masih di terima dan sebenarnya kami ini lebih lama mengabdi untuk Kabupaten Lebak dibanding mereka-mereka yang baru saja mengabdi,” ungkapnya.
Belasan BPTT akan terus berjuang dengan menemui beberapa pihak termasuk presiden Joko Widodo sekalipun untuk mencari keadilan.
“Kami menolak peraturan menteri yang mnjadikan kami sebagai bidan P3K. Kami akan terus berupaya dengan mendatangi berbagai pihak mulai dari kepala dinas, Bupati hingga Presiden Jokowi untuk menuntut keadilan,” tuturnya.
Sementara Wakil ketua komisi III DPRD Lebak, Esih Sukaesih mengatakan, akan mengakomodir semua keluhan yang disampaikan Bidan PTT yang gagal lulus CPNS.
“Kita akan kita fasilitasi semuanya, karena benar mereka terkesan dijegal untuk mengabdi hanya karena usia. Padahal, jika melihat pengalaman mereka lebih berpengalaman dan lebih lama mengabdi jadi akan kita perjuangkan,” terangnya.(Ep)
