Lebak – Organisasi Masyarakat Banten Antikorupsi (Ombak) berunjuk rasa di Kantor Dinas Peternakan (Distanak) Kabupaten Lebak, Rabu (15/3/2017).
Mereka mensinyalir adanya ketidakberesan pada bantuan bibit ternak domba dan ayam kampung kepada masyarakat pada tahun 2016.
Koordinator aksi, Arif Hidayat mengatakan, hasil penelusuran yang dilakukan, bantuan senilai Rp415 juta tersebut tak sesuai dengan juklak juknis, sehingga ada yang janggal pada realisasinya.
“Setelah dua bulan diterima masyarakat, ayam langsung mati dikarenakan pakan ayam yang diduga berkualitas buruk karena jmenimbulkan bau tidak sedap,” kata Arif.
Tak hanya itu, pihaknya juga menduga bantuan stimulan kandang ayam fiktif.
“Seharusnya, masing-masing kelompok menerima Rp1,5, tapi fakta di lapangan tidak ada,” ungkapnya.
Arif meminta kepada bupati Lebak mengevaluasi kinerja kadistanak yang dianggap lalai. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika pengawasan dan pembinaan dilakukan secara serius.
“Kami juga minta inspektorat dan BPK melakukan audit,” ucapnya.
Sekretaris Distanak Lebak, Roesmantoro membantah tudingan tersebut. Ia mengaku, bantuan sudah direalisasikan sesuai dengan aturan.
“Tidak benar, semua sesuai aturan. Teknis rinciannya ada di masing-masing bidang, kami bisa pertanggungjawabkan itu,” pungkasnya.(Nda)