Pandeglang – Tak ada yang berbeda antara Buchori (7) dengan anak seusianya. Namun, siapa anak pertama Iti Marsiti (37) warga Kampung Gayong, Desa Bojongmanik, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang ini mempunyai kelamin ganda.
Orangtua Buchori mulai mengetahui kelainan pada buah hatinya saat Buchori berusia satu tahun. Namun, firasat bahwa anaknya memiliki kelainan sudah dirasakan Iti sejak Buchori dilahirkan.
“Waktu itu, saya bawa dia ke puskesmas. Kata dokter untuk memastikan, tunggu sampai Buchori besar,” tutur Iti, Kamis (16/3/2017).
Meski sedih karena anaknya kerap kali menjadi bahan olokan teman-teman sebayanya. Iti hanya bisa pasrah dan berharap dengan keadaan ekonomi yang serba pas-pasan, Buchori bisa normal sebagai anak laki-laki pada umumnya. Jika buang air kecil, Buchori
“Kalau diperiksa aja emang gratis pakai KIS. Tapi yang saya tidak sanggup biaya sehari-hari kalau dirawat,” lirihnya.
Kepala Desa Bojongmanik, Sukri mengaharapkan, pemerintah turun tangan membantu Buchori untuk segera diperasi agar menentukkan jenis kelaminnya. Ia khawatir, jika tidak cepat dilakukan tindakan akan mempengaruhi terhadap kesehatan Buchori.
“Kami tidak bisa bergerak sendiri, karena yang saya tahu untuk sampai dioperasi itu butuh waktu dan tentu saja butuh dana besar. Jadi saya meminta, semua pihak membantu,” ucapnya.(Ep)