Tangerang – Dihapusnya Gerbang Tol (GT) Karang Tengah per Minggu (9/4/2017) pukul 00.00 WIB berdampak pada kemacetan parah di setiap akses masuk/keluar Kota Tangerang.
“Kita akan bersurat kepada Pemerintah Pusat. Jangan sampai akses keluar masuk Kota Tangerang terjadi bottleneck (penyempitan) jalur,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, dalam siaran pers yang diterima Banten Hits, Senin (10/4).
Seharusnya kata Arief, pemerintah pusat dapat memikirkan solusi komprehensif dalam menanggulangi kemacetan yang terjadi di dalam kota Tangerang akibat dihapusnya GT Karang Tengah yang secara langsung berdampak pada penumpukan kendaraan di jalan protokol Kota Tangerang.
“Semoga pemerintah bisa segera mengambil sikap, karena dampaknya bukan hanya ke pekerja yang mau ke Jakarta tapi juga ke anak sekolah,” terang Arief.
Arief meminta, dialihkannya pintu Tol Karang Tengah ke dalam kota tidak hanya terkesan memindahkan persoalan kemacetan dari satu titik ke titik lain.
“Mungkin nanti bisa juga ditambah gardu tolnya atau dibikin gateless, sehingga masyarakat enggak perlu ngantri,” ucapnya.
Adit salah seorang pengendara mengaku, terjebak kemacetan selama dua jam saat akan menuju Gerbang Tol Karawaci Timur. Padahal, dari rumahnya di wilayah Cibodas Tangerang, biasanya hanya butuh waktu 15-20 menit.
“Benar-benar parah macetnya. Tadinya emang mau masuk dari Lippo, karena di harapan kita (harkit) sudah macet, saya berinisiatif melalui pinangsia, ternyata macet juga. Dua jam lah saya kejebak macet di sana ditambah lagi ada perbaikan jalan, jadi pengendara dialihkan ke jalan belakang hypermart,” tuturnya.(Nda)