Tangerang – Jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), berhasil mengungkap kasus perdagangan manusia (trafficking) jaringan Internasional Abu Dhabi, di Terminal 1C Bandara Soetta. Petugas berhasil mengamankan lima wanita yang berusia di qtqs 18 tahun, Rabu (12/4/2017).
Dia adalah AS, yang juga residivis yang divonis delapan bulan penjara atas kasus yang sama.
“Tersangka ini memang pekerjaannya di bidang perdagangan orang, jadi ketika keluar langsung melakukan hal yang sama,” ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Arief Rachman.
Dalam penangkapan ini, lanjut Arief, anggotanya berhasil menyelamatkan lima korban yang keseluruhannya wanita, dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dari Bandung dua orang, Indramayu satu orang, dan Mataram, NTB dua orang,” jelasnya.
Untuk mengelabui petugas, pelaku menerbangkan pelaku ke berbagai penerbangan domestik. Hingga akhirnya sampai pada Bandara Soekarno-Hatta dan akan diterbangkan ke luar negeri.
“Modusnya transit dibeberapa bandara domestik, dia mengajak korban transit di beberapa daerah sebelum ke luar negeri untuk mengelabui petugas, akhirnya kita tangkap di terminal 1 C,” kata Arief.
Dalam TPPO ini, tambah Arief, AS berperan sebagai penerima order. Sementara untuk perekrutan terdapat tersangka lain yang saat ini masih dalam pengejaran.
“Ada dua tersangka yang berperan sebagai perekrut yang belum dapat kita tangkap, kedua tersangka itu asal Jakarta Timur dan Cirebon. Saat ini masih dalam pengejaran,” ujarnya.
Untuk satu kali pelaku memperdagangkan orang, dirinya mendapatkan upah sebesar Rp.8 Juta untuk satu kepala.
Pelaku dijerat dengan, pasal 102 subsider 103 UU 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri juncto Pasal 10 UU 27 tahun 2007 tentang pemberantasan TPPO dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.(Zie)
