Pandeglang – Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas Nawacita Jokowi-JK. Pembangunan destinasi wisata diharapkan mampu meningkatkan daya tarik daerah untuk bersaing di dalam maupun luar negeri.
Pada tanggal 23 Februari 2015 lalu, Presiden Jokowi meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang berada di Kabupaten Pandeglang. KEK Tanjung Lesung dikembangkan sebagai kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Untuk menunjang KEK Tanjung Lesung, Pemerintah Pusat membangun infrastruktur dan fasilitas lainnya sebagai pendukung kawasan tersebut, diantaranya, pelebaran jalan Serang-Pandeglang, pembangunan Tol Serang-Panimbang dan Bandara Banten Selatan.
Namun, lemahnya pembenahan lingkungan dinilai mencerminkan belum siapnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang untuk mewujudkan pembangunan destinasi wisata nasional yang dicanangkan Pemerintah Pusat, salah satunya melalui KEK Tanjung Lesung.
“Lihat saja buktinya, tumpukan sampah yang berada di ruas Jalan Raya Tanjung Lesung-Panimbang. Seharusnya, akses menuju KEK ini sudah bisa bersih dari sampah,” kata David Becek, dari Himpunan Pemuda Pecinta Alam (Hippa), Jumat (14/4/2017).
Tumpukan sampah tersebut dianggap karena Pemkab Pandeglang yang minim melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat serta penyediaan sarana bagi warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Bagaimana bisa daya tarik daerah khususnya KEK Tanjung Lesung meningkat, kalau akses menuju ke kawasan itu saja masih seperti ini,” ucapnya.
Tak hanya pemerintah, peran berbagai pihak terkait, salah satunya penggiat wisata kata David punya peran penting memberikan kesadaran kepada masyarakat dan terus mendorong pemerintah untuk lebih serius merespon persoalan-persoalan seperti ini.
“Termasuk pada ketegasan pemerintah soal izin pariwisata. Jangan mudah mengeluarkan izin tanpa melihat bagaimana dampak yang ditimbulkan nantinya, kalau efeknya akan merusak ya harus tegas jagan diterbitkan (izin),” paparnya.(Nda)
