Begini Cerita Korban Selamat dalam Kecelakaan Maut di Puncak Bogor

Date:

Tangerang – Hasanudin (21) warga Villa Tangerang Indah RT.05/10 Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang. Salah satu korban selamat kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Kampung Cibogo Leles, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Sabtu (22/4/2017), dia menceritakan detik-detik mengerikan kecelakaan beruntun yang menewaskan empat orang tersebut.

 

Hasan tak menepis kegelisahannya yang usai berlibur bersama ketujuh temannya. Ia tak menyangka kejadian nahas itu juga terjadi padanya. Bahkan, motor yang ditungganginya pun ringsek karena terjepit badan mobil yang ikut terseret saat tabrakan itu terjadi.

“Kejadiannya mungkin dalam hitungan detik. Ketika saya nengok ke belakang, mobil belakang saya langsung nabrak saya karena terseret bus terus langsung gelap dan tau-tau saya udah jatuh,” ujarnya saat ditemui dikediamannya, Senin (24/4/2017).

Bahkan, usai dirinya tertabrak, bus maut tersebut belum juga berhenti. Hingga masih menyeret beberapa kendaraan didepannya.

Saat kejadian itu, Hasan bahkan, tidak mengetahui bus apa yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Meski begitu, sesaat sebelum tertabrak dirinya dan mobil didepannya sudah mendengar ada kecelakaan.

“Posisi saya kan waktu itu searah sama bus itu, jadi busnya posisinya dibelakang saya, sebelum kejadian saya udah denger kaya ada tabrakan hebat, karena ada bunyi tabrakan tapi berkali-kali, malah saya engga tahu kalau bus itu warna oranye, taunya dari TV aja,” jelasnya.

Sebelum kecelakaan maut itu, dirinya sudah berniat untuk mengambil jalur kanan. Pasalnya, posisi bus lebih kearah kiri jalan.

“teman saya itu yang tiga motor ada disebelah kanan, alhamdulillah engga kena, cuma saya posisinya agak ketengah dan kekiri. Pas denger ada tabrakan berkali-kali saya udah mau ngambil jalur kanan, mobil depan saya juga udah mundur-mundur mau ambil jalur kanan tapi udah engga sempet,” kata Hasan.

Beruntung, saat itu posisi motornya berada diantara dua mobil dengan posisi motor menahan benturan. Sehingga, dirinya tidak terjepit dua kendaraan itu.

“Alhamdulillahnya posisi motor saya nahan, jadi yang ancur depan dan belakang motor saya, kalau posisinya engga kaya gitu mungkin saya udah engga selamat,” ujarnya.

Saat kejadian, teriakan warga seperti menjadi lagu pengiring kejadian tersebut. Namun, dirinya menyayangkan banyak warga yang hanya mengabadikan moment tersebut bukan menolong korban.

Namun, dirinya bersyukur masih dapat selamat dari kejadian nahas tersebut. Bahkan, luka yang dideritanya tidak membuatnya harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya.

“Alhamdulillah saya masih bernafas, tadinya saya udah pasrah kalaupun diamputasi, yang penting bisa selamat. Tapi memang udah keajaiban dari Allah saya cuma patah tulang, bisa balik kerumah sama keluarga,” tandasnya.(Zie)

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

KASN Tegaskan Sekda Kabupaten Tangerang Dilarang Pendekatan ke Parpol Politik, Ini Aturannya!

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Seleksi Anggota PPK untuk Pilkada Kota Tangerang 2024 Digelar 23-29 April

Berita Tangerang - Seleksi Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan atau...

KASN: Aparatur Sipil Negara Haram Berselingkuh dengan Politik!

Berita Tangerang - Seorang Aparatur Sipil Negara atau ASN...