Tangerang – Warga Korea Selatan (Korsel) di Indonesia menggelar pemilihan umum (pemilu) presiden, Jumat (28/4/2017). Hal tersebut setelah Presiden Park Geun-hye dilengserkan Mahkamah Konstitusi karena terlibat kasus korupsi.
Salah satu lokasi yang menjadi tempat penyelenggaraan pemilu berada di Kota Tangerang, tepatnya di Ruko Pinangsia Blok H No.28, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Tercatat, ada 1.000 warga Korsel di Banten yang akan menyalurkan hak suaranya.
“Ada sekitar 1.000 orang pemilih di seluruh Provinsi Banten, mereka dapat memilih di sini, karena di Banten hanya ada di Tangerang,” kata Jin Seung Hee, panitia penyelanggara pemilu.
Pemilihan ini diadakan selama tiga hari yakni, sejak 28-30 April 2017. Pemilihan ini lebih cepat dibandingkan pelaksanaan di Korsel yang baru akan digelar apda 9 Mei 2017 mendatang.
“Di Indonesia dilaksanakan selama tiga hari, waktunya mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Memang sengaja dilaksanakan lebih dulu di Indonesia karena pengiriman surat suara memerlukan waktu,” ujarnya.
Ia mengatakan pemilu yang dilaksanakan di Kota Tangerang baru kali pertama dilakukan. Sebelumnya, pemilih harus ke Jakarta.
“Sebenarnya sama, hanya kalau di Indonesia itu dicoblos, kalau di sini pakai stamp atau cap. Kita juga tidak memakai tinta untuk tanda sudah mencoblos, karena sudah menggunakan sidik jari, jadi yang sudah memilih tidak bisa memilih lagi,” jelasnya.
Meski ditujukan untuk warga Korsel di Banten, dirinya mengungkapkan tidak menutup kemungkinan ada warga pemilih yang tinggal di luar Banten akan memilih di lokasi tersebut karena sistem yang sudah tergabung.
“Dari Bogor, Sukabumi, dan daerah lain juga bisa memilih di sini,” katanya
Untuk diketahui, ada 14 kandidat yang bertarung memperebutkan posisi orang nomor satu di Negeri Ginseng tersebut.(Zie)