Lebak – Kuasa hukum keluarga Ayu Octaviani, Akhmad Hakiki Hakim meminta Polres Lebak mendalami keterangan dari lingkungan kampus La Tansa Mashiro.
“Saya menduga ada beberapa saksi yang justru tidak memberikan informasi utuh kepada polisi, mungkin karena takut saya tidak tahu? Ini tugas polisi harus lebih mendalami keterangan di internal kampus dulu yang sudah di-BAP,” kata Hakiki Hakim, saat dihubungi Banten Hits, Senin (8/5/2017).
Menurutnya, kematian mahasiswi semester IV akademi kebidanan (akbid) ini tidak lepas dari rentetan kejadian sebelumnya. Mulai dari apa yang dialami Ayu di asrama, hingga Ayu keluar menuju ruang mesin ATM yang berada di samping gerbang kampus.
“Satpam yang saat itu bertemu dan mengizinkan Ayu keluar. Tidak ada tanggung jawab. Seharusnya mereka bisa memastikan apakah Ayu saat itu benar-benar ke ATM atau tidak, apalagi saat itu kan malam hari,” sesalnya.
Selain keterangan internal kampus, polisi juga diminta mendalami keterangan orang-orang terdekat Ayu. Termasuk keterangan seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Cipanas Lebak bernama Indra yang merupakan kekasih Ayu.
“Ya. Orang terdekat Ayu kan bisa keluarga, teman terdekat di lingkungan rumah, di kampus, termasuk kekasih Ayu. Silahkan itu didalami,” tandas Hakiki.(Nda)
