Tangerang – Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) secara konsisten dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk mewujudkan smart city atau ‘kota pintar’. Berbagai inovasi pun dilakukan guna memberikan kemudahan pelayanan berbasis teknologi kepada masyarakat agar memberikan manfaat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Tak sedikit apresiasi dan penghargaan yang diraih Kota Tangerang yang saat ini terus mengembangkan berbagai aplikasi berbasis teknologi sebagai penunjang kebutuhan pelayanan publik. Tak sedikit pula, daerah-daerah di Indonesia yang belajar menerapkan konsep smart city dari kota seribu industri dan sejuta jasa ini.
Komitmen Pemkot Tangerang yang terus berupaya memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi juga menjadi alasan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadikan Kota Tangerang sebagai salah satu kota dari 10 daerah di Indonesia sebagai mitra dalam mengembangkan sistem keamanan kota berbasis teknologi. Sembilan daerah lainnya adalah, Kota Semarang, Bandung, Medan, Makassar, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Denpasar dan Kabupaten Bekasi.
Hal tersebut tentu saja mengingat Kota Tangerang sebagai salah satu kota yang telah dan terus mengembangkan penerapan smart city dalam penyelenggaraan pemerintahan, maupun dalam pelayanannya sudah memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi.
“Berbagai kondisi dan dinamika yang terjadi dalam masyarakat, tentu harus disikapi dengan kesigapan dan kesiapan kita sebagai aparatur pemerintah. Dari sisi sumber daya manusia, perangkat pendukung maupun segala upaya preventif untuk mencegah terjadinya inkondusifitas,” terang Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, saat pembukaan Musrenbang Polri tahun 2017, Senin (15/5/2017).
Salah satunya dengan memanfaatkan keberadaan teknologi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan melalui pembangunan sistem Close Circuit Television (CCTV) sebagai upaya monitoring, deteksi, serta tindak lanjut.
Kapolri mengharapkan kepada jajaranna maupun pemerintah daerah agar terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelaksanaan setiap tugas serta pelayanan, sehingga kondusifitas daerah serta kepercayaan masyarakat kepada pemerintah senantiasa terjaga dengan baik.
Hal tersebut tentu saja sejalan dengan komitmen Pemkot Tangerang yang senantiasa memberikan kemudahan dalam berbagai pelayanan publik, terutama menciptakan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya bagi warga Kota Tangerang. Keberadaan command center melalui Tangerang LIVE Room (TLR) sebagai layanan terintegrasi antara instansi di lingkup Pemkot Tangerang maupun di luar pemkot yang dipantau melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) tersebar di tiap titik wilayah ataupun melalui aplikasi Tangerang LIVE merupakan upaya Pemkot Tangerang untuk dapat senantiasa hadir dan dekat dengan masyarakat. Bahkan, masyarakat yang membutuhkan bantuan atau dalam keadaan darurat, cukup menghubungi nomor 112.
“Berbagai laporan, aspirasi, kondisi wilayah, lalu-lintas hingga sudah sejauh mana tindak lanjut penyelesaiannya bisa diketahui dari perangkat yang telah kami miliki dan terus dikembangkan. Dari berbagai input tersebut, kami lakukan evaluasi, peningkatan pelayanan hingga buat kebijakan pembangunan yang bersumber dari masyarakat,” kata Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.
Pemkot Tangerang juga terus mengoptimalkan smart city. Pada tahun sebelumnya, Smart City 1.0 yakni integrasi pelayanan internal, di mana aplikasi-aplikasi yang sudah ada dan dimiliki Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti perizinan online dan sebagainya diintegrasikan. Untuk mendukung Smart City 2.0, Pemkot Tangerang telah mempersiapkannya dengan membagi dua bidang Satuan Organisasi Tata Kerja (SOTK) pada Organisasi Perngkat Daerah (OPD) yang baru, diantaranya bidang pemerintahan dan pelayanan publik.
Ke depan, Pemkot Tangerang akan mengembangkan Tangerang Smart City 3.0 berbasis Geospasial atau Geographic Information System yang infrastrukturnya mulai dipersiapkan pada tahun ini.(ADVERTORIAL)
